REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kabut asap semakin pekat di Batam. Dinas Kesehatan Kota Batam Kepulauan Riau pun membagikan 17 ribu masker kepada warga setempat agar terhindar dari paparan kabut asap yang membahayakan kesehatan.
"Kami sudah dua kali membagikan masker, totalnya sudah 17 ribu masker," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Senin.
Masker dibagikan di pusat keramaian oleh petugas puskesmas terdekat. Petugas mendistribusikan masker antara lain di Pelabuhan Domestik Sekupang, Simpang 4 STC Sei Harapan, Simpang Madani, Jembatan 1 Barelang, dan Pelabuhan Telaga Punggur.
Didi menyarankan agar masyarakat tidak ke luar rumah bila tidak ada sesuatu yang penting. Warga diimbau membatasi aktivitas di luar rumah agar terhindar dari paparan debu asap.
Didi menjelaskan, kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal pada mata, selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan warganya. Paparan kabut asap juga bisa menyebabkan reaksi alergi, peradangan, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga pneumonia atau radang paru.
"Kabut asap bisa menyebabkan kita sulit bernapas, batuk, merusak paru-paru," kata Didi.
Menurut dia, meskipun kabut asap di Batam bertambah pekat, namun belum ada peningkatan kasus ISPA yang signifikan. Ia menyatakan, pasokan obat cukup dan belum perlu didirikan posko kesehatan khusus untuk menangani ancaman penyakit akibat kabut asap.
"Kami sudah banyak puskesmas dan pustu. Bagi yang butuh bantuan bisa langsung ke puskesmas dan pustu terdekat," kata dia.