REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel menyebut gudang di Markas Komando (Mako) Brimob Semarang yang meledak pada Sabtu (14/9) pagi berisi sekitar 30 bahan peledak berbagai jenis sisa perang yang menunggu dimusnahkan.
"Ada sekitar 30 bahan peledak, paling banyak granat. Menunggu dimusnahkan karena kita tidak punya alatnya," kata Rycko usai mengecek lokasi ledakan di Mako Brimob Semarang Sabtu (14/9)
Menurut dia, sudah ada standar prosedur operasional yang ditetapkan atas keberadaan gudang tersebut. Gudang yang meledak tersebut, lanjut dia, lokasinya terpisah dari gudang amunisi milik Brimob.
Kapolda mengatakan penyebab ledakan di gudang Mako Brimob itu masih harus menunggu olah tempat kejadian peristiwa oleh tim penjinak bom dan Inafis setelah lokasi dinyatakan aman. Ia menjelaskan proses pendinginan sekitar lokasi masih dilakukan meski tidak lagi terjadi ledakan.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di gudang penyimpan bahan peledak dan bom hasil temuan masyarakat yang berada di dalam komplek markas kepolisian itu, Sabtu pagi. Belum diketahui penyebab pasti ledakan di gudang Mako Brimob yang juga menyebabkan kerusakan rumah warga itu.