Jumat 13 Sep 2019 06:23 WIB

Banyuwangi Gelar Savana Duathlon dan Tur Internasional Ijen

Sports tourism telah menjadi bagian atraksi wisata Banyuwangi.

Balap sepeda
Foto: Pemkab Banyuwangi
Balap sepeda

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Banyuwangi Festival di bulan September ini akan menghadirkan beragam event menarik. Salah satunya atraksi wisata olahraga, alias sports tourism. Ada dua ajang sports tourism yang bakal digeber di Banyuwangi, yakni Savana Duathlon dan International Tour De Banyuwangi Ijen (ITdBI).

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, sports tourism telah menjadi bagian atraksi wisata Banyuwangi khususnya untuk menggaet wisatawan pecinta olahraga. Banyuwangi sendiri memiliki banyak sports tourism berbasis olahraga lari, dan bersepeda.

“Olahraga lari dan bersepeda ini peminatnya luas. Bukan hanya kalangan atlet profesional saja. Dua jenis olahraga ini punya pehobi berbasis komunitas yang solid, dan merata di Indonesia,” kata Bupati Anas, Senin (9/9).

Kompetisi balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen digeber pada 25-28 September. Sementara Banyuwangi Duathlon akan dilaksanakan 15 September. Banyuwangi Duathlon memadukan dua olahraga sekaligus, yaitu lari dan bersepeda.

“Ini pertama kalinya Banyuwangi menggelar duathlon karena jenis olahraga ini mulai banyak digandrungi oleh kaum muda. Kami ingin olahraga ini menjadi genre olahraga baru yang menjadi bagian spors tourism daerah,” ujar Bupati Anas.

Para peserta Banyuwangi Duathlon ini akan berkompetisi lari dan  bersepeda di area Taman Nasional Alas Purwo. Taman Nasional Alas Purwo adalah sebuah kawasan yang saat ini berstatus sebagai geopark nasional, dan cagar biosfer dunia.

Taman nasional dengan luas 44.037 hektare ini memiliki banyak keindahan yang bisa dinikmati. Di antaranya terdapat keanekaragaman hayati, dan budaya, yang terdiri dari 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.

“Peserta bisa merasakan sensasi kompetisi lari, dan bersepeda dengan rute yang eksotis sambil menghirup oksigen yang terbersih di dunia,” kata Anas.

“Peserta akan diajak melintasi jalan-jalan dengan panorama pegunungan jati, hutan tropis yang penuh dengan flora, dan fauna yang sangat indah. Ada banteng, burung merak, harimau dan banyak lagi,” imbuhnya

Kompetisi ini akan mengambil start, dan finis di Taman Nasional Alas Purwo. Pada etape pertama, peserta akan mengawali perlombaan dengan berlari sejauh 6,4 kilometer. Start dari Pantai Pancur menuju Triagulasri sejauh 3,2 kilometer. Kemudian peserta akan kembali lagi ke Pancur dengan rute sejauh 3,2 kilometer.

Setelah itu, sambungnya, peserta akan melanjutkan dengan kompetisi bersepeda sejauh 27 kilometer. Start dari Pantai Pancur menuju Rowobendo, pintu menuju Taman Nasional Alas Purwo sejauh 13,5 kilometer. Kemudian peserta kembali lagi ke Pantai Pancur.

Ajang sport tourism berikutnya yang tak kalah seru adalah International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI). Salah satu balapan bergengsi di Indonesia ini akan dilangsungkan 25-28 September. Event yang telah digelar ke sembilan kalinya ini bakal digelar dalam empat etape. Rute yang ditempuh sejauh 600 kilometer.

“ITdBI telah menjadi ikon sport tourism daerah. Sekaligus  salah satu event yang membuat Banyuwangi disebut sebagai kota balap sepeda di Indonesia. Ratusan pembalap sepeda profesional dari dalam, dan luar negeri, akan bertanding menjadi yang terbaik di ajang ini,” cetus Anas.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi mengatakan ITdBI tahun ini bakal diikuti tim-tim balap sepeda berprestasi dunia. Seperti Team UKYO (Jepang), Terengganu Inc. TSG Cycling Team (Malaysia), KINAN Cycling Team (Jepang), dan Team Sapura Cycling (Malaysia). Mereka adalah tim-tim yang berprestasi dalam rangkaian 2019 UCI Asia Tour.

Team UKYO misalnya. Mereka adalah juara Tour de Tochigi, Jepang, Maret lalu. Team Sapura Cycling juga cukup berjaya tahun ini. Mereka mengirimkan pembalapnya menjadi yang terbaik pada Tour de Langkawi, dan Tour de Iskandar Johor. Sapura juga tercatat sebagai juara Tour de Singkarak 2018.

Sementara Terengganu Cycling Team berjaya pada Oita Urban Classic di Jepang, 11 Agustus lalu. Sedangkan Kinan Cycling Team yang diperkuat Thomas Lebas, adalah juara Tour de Indonesia 2019. 

Bukan hanya itu, ITdBI 2019 juga diikuti oleh tim nasional Indonesia, dan beberapa negara seperti Filipina, dan Malaysia. “Ajang ITdBI ini menjadi persiapan bagi tim-tim ini untuk menambah poin menuju ajang Olimpiade 2020 di Jepang,” imbuh Wawan.

Ajang balap sepeda tahunan yang telah masuk kalender resmi federasi sepeda dunia (UCI) sejak 2012 ini akan menyajikan rute mulai dari perkotaan, persawahan, perkebunan hingga hawa pegunungan kaki Gunung Ijen. ITdBI 2019 akan mengusung tagline; ‘Bike to Life, Bike to Nature’.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement