Selasa 14 May 2024 17:42 WIB

Pemkab Banyuwangi Targetkan Wilayahnya Bebas Nyamuk DBD

DBD bisa menyebar luas ketika ada nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Erik Purnama Putra
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur bersama Enesis Group menggalakkan wilayahnya agar bebas dari nyamuk demam berdarah. Mereka pun berkeliling untuk menggelar edukasi 3M Plus dalam program 'Desa Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat, dan Bebas Gerak'.

Edukasi 3M Plus adalah menguras, menutup, dan mendaur ulang, plus ditambah penggunaan lotion antinyamuk untuk perlindungan diri. Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa melindungi kesehatan keluarganya dari ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya.

Baca: Prabowo Baret Merah dan SBY Baret Hijau Saat Reuni Akabri 1971-1975

Kalau kita bicara demam berdarah ini bukan hanya bagaimana kita terus melakukan sosialisasi, tetapi harus ada action-nya, harus ada aksi nyatanya. Dan ini tidak hanya dikerjakan oleh pemerintah daerah sendiri, semua harus terlibat," ucap Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dalam siaran pers di Jakarta dikutip Selasa (14/5/2024).

Menurut Ipuk, ada beberapa pemicu penyakit bisa muncul, seperti cuaca yang merupakan salah satu penyebab terbentuknya nyamuk penyebab DBD. Karena itu, Gertak PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) perlu digaungkan lebih keras sebagai upaya untuk mencegah DBD agar kasusnya tidak meluas di masyarakat.

Baca: TNI AL Diperkuat Dua Kapal Perang Baru Buatan Dalam Negeri

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat menjelaskan, DBD bisa menyebar luas ketika ada nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak, dan ada orang yang digigit nyamuk itu. Sehingga cara mencegahnya adalah sebisa mungkin menghindari agar tidak digigit nyamuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement