REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan kesiapannya membangun asrama mahasiswa nusantara di Surabaya. Khofifah menyatakan, saat ini pihaknya telah menyediakan 1,5 hektar lahan untuk pembangunan asrama tersebut. Lahan yang dimaksud berada di saerah Siwalankerto, Surabaya.
"Ada 1,5 hektar lahan di belakang BKD di daerah Siwalankerto. Insya Allah itu yang akan menjadi asrama mahasiswa nusantara," ujar Khofifah di Surabaya, Rabu (11/9).
Terkait pembangunan asrama tersebut, lanjut Khofifah telah masuk di Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Untuk tahap pertama, kata Khofifah, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 38 miliar. Sementara, pembangunan asrama tersebut, diperkirakan mencapai tiga tahap.
"Sementara yang saya lihat di KUA PPAS ada kebutuhan anggaran sekitar Rp 38 miliar untuk menyiapkan sejumlah kebutuhan. Jadi ini kan bagian pertama nanti bgian kedua, mungkin kita butuh tiga tahap untuk menuiapkan asrama mahasiswa nusantara," kata Khofifah.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, memberikan saran agar mahasiswa di daerah tidak terkotak-kotak dan terkesan eksklusif yakni dengan membangun asrama nusantara. Menurutnya para gubernur dapat berpatungan membiayai dan membentuk asrama nusantara.
Mendagri telah direkomendasikan untuk merekomendasikan kepada para gubernur melakukan hal tersebut. Para gubernur nantinya dapat berpatungan membiayai asrama nusantara itu. Menurut Wiranto, asrama nusantara dapat mengindari kesan eksklusif bagi suatu mahasiswa dari daerah tertentu.