WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM -- Musim kemarau tengah mencapai puncaknya di Wonogiri. Hal ini menyebabkan munculnya fenomena penampakan bekas bangunan di Waduk Gajah Mungkur (WGM).
Bekas bangunan yang terlihat muncul misalnya sumur, kamar mandi, pondasi rumah, atau tungku kayu. Sementara infrastruktur yang terlihat adalah bekas jembatan kereta api dan jalur lama penghubung antardesa.
Penampakan bekas bangunan itu benar-benar terjadi di WGM. Penyebabnya adalah volume air waduk yang menyusut. Bekas bangunan warga dan infrastuktur yang sebelumnya tenggelam, akan muncul lagi.
Menurut warga, Sunyoto, Selasa (10/9), kemunculan bekas bangunan itu tersebar di Kecamatan Nguntoronadi, Baturetno, Wuryantoro, Eromoko, maupun Wonogiri. Kemunculan hanya terjadi saat kemarau mencapai puncaknya. Selain waktu-waktu itu, bekas peninggalan warga yang bertransmigrasi tersebut akan tenggelam.
Sebagai informasi, pembangunan WGM memakan waktu selama lima tahun, sejak 1976 hingga 1981. Luas genangan WGM lebih dari 8.800 hektare.
Untuk membentuk genangan seluas itu daerah yang harus ditenggelamkan sekitar 90 kilometer persegi, terdiri atas 51 desa di tujuh kecamatan waktu itu. Sedangkan total penduduk yang sebelumnya menempati desa tersebut adalah 12.525 kepala keluarga (KK) atau 68.778 jiwa. Puluhan ribu warga itu selanjutnya bertransmigrasi ke berbagai daerah di pulau Sumatra. Aria
The post Fenomena Munculnya Sumur dan Bak Mandi di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Hanya Terjadi Saat Puncak Kemarau appeared first on Joglosemar News.