Senin 09 Sep 2019 15:33 WIB

Gubernur Prefektur Aichi Berterimakasih ke JK

Hideaki menyampaikan terima kasih atas dibukanya rute penerbangan Jakarta-Nagoya

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/9).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menerima kunjungan Gubernur Prefektur Aichi, Jepang Hideaki Ohmura, pada Senin (9/9). Dalam pertemuannya kali ini, Hideaki menyampaikan terima kasih atas dibukanya rute penerbangan langsung Jakarta-Nagoya. Pembukaan rute penerbangan Garuda Indonesia Jakarta-Nagoya pada Maret 2019 itu merupakan tindaklanjut pertemuan sebelumnya antara Gubernur Prefektur Aichi dengan Pemerintah Indonesia.

"Kami dari dulu meminta dibukanya Garuda Indonesia antara Chubu, Nagoya dengan Jakarta, akhirnya terwujud. Dalam kesempatan ini saya sampaikan terima kasih saya kepada yang mulia (wakil presiden)," ujar Hideaki di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (9/9).

Hideaki juga kembali menyampaikan permintaan membangun Konsulat Jenderal RI atau KJRI di Aichi. Ia mengatakan, permintaan itu juga telah disampaikan pada kunjungan tahun lalu.

Menurut Hideaki, warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Prefektur Aichi berjumlah tujuh ribu orang, atau lebih banyak dari WNI yang tinggal di Tokyo sebanyak lima ribu orang.

"Berkaitan dengan hal tersebut satu request yang sudah disampaikan secara resmi melalui surat yang ditandatangani saya sendiri dengan pimpinan dunia usaha yang ada di Perfektur Aichi, bahwa dibukanya perwakilan kedutaan besar Indonesia atau konsulat di Nagoya. Karena saat ini baru ada dua KBRI di Tokyo dan Konjennya di Osaka, agar yang ketiga ditempatkan di Nagoya," kata Hideaki.

Hideaki mengungkap, Wapres JK juga menanggapi permintaan tersebut dan akan meneruskan ke Kementerian Luar Negeri. Ia juga berencana menyampaikan secara langsung kepada Kemenlu Indonesia pada November mendatang.

"Pada November yang akan datang ada pertemuan konferensi luar negeri G20

Kebetulan pertemuan ada di tempat kami, apabila bertemu Menlu Indonesia, hal yang sama akan disampaikan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement