Kamis 05 Sep 2019 15:16 WIB

Tito: Benny Wenda, ULMWP, KNPB di Balik Rusuh Papua

Kerusuhan di Papua juga dinilai terkait dengan rapat di Komisi HAM PBB di Jenewa.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan Benny Wenda, The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) berada di balik aksi demo anarkistis yang terjadi di dalam dan di luar Papua. Kerusuhan di Papua juga dinilai terkait dengan rapat di Komisi HAM di Jenewa pada 9 September.

"Apa yang terjadi di Papua didesain oleh kelompok tersebut untuk tujuan tertentu yang ingin membuat kisruh. Direktorat Cyber sudah memantau kelompok-kelompok yang memproduksi berita-berita tentang Papua," ujar Tito, di Jayapura, Kamis (5/9).

Baca Juga

Dia menjelaskan, keberadaan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) juga digerakkan ULMWP dan KNPB. Karena itulah masyarakat diminta tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dikemas untuk membuat Papua kisruh.

“ULMWP dan KNPB bertanggung jawab terhadap berbagai aksi yang terjadi dan nama-namanya sudah ada, sehingga penegakan hukum akan dilakukan," ujar Kapolri.

Kapolri menjelaskan, berbagai aksi yang dilakukan di Papua itu dilakukan dalam rangka rapat di Komisi HAM di Jenewa tanggal 9 September, sehingga nantinya ada laporan tentang Papua rusuh. Selain itu, tanggal 23-24 September ada Sidang Umum PBB dengan semua negara menyampaikan pandangannya, namun tidak ada agenda tentang Papua.

Walaupun demikian, kelompok-kelompok itu berupaya melalui negara-negara tertentu akan sengaja melempar isu tentang rusuh di Papua, kata Jenderal Tito Karnavian lagi. Tito mengatakan, saat ini kondisi di Jayapura sudah kondusif dan aktiitas masyarakat kembali normal.

“Masyarakat jangan mudah percaya dengan isu-isu yang sengaja diembuskan kelompok tertentu," kata Tito.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement