Selasa 03 Sep 2019 05:30 WIB

Luhut: China Ingin Ikut Proyek Kereta Jakarta-Surabaya

Proyek Kereta Jakarta-Surabaya saat ini sudah digarap Jepang.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, China berkeinginan untuk ikut serta menggarap proyek kereta Jakarta-Surabaya. Ia pun mempersilahkan China jika mempunyai tawaran bagus. 

"China Railway ingin investasi di bidang kereta api Jakarta-Surabaya. Saya bilang, 'Siapa saja silakan saja masuk'," kata Luhut usai bertemu dengan Chairman China Railway Construction Corporation (CRCC) Limited Chen Fenjian di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin.

Baca Juga

Mantan Menko Polhukam itu mengatakan kepada CRCC bahwa proyek kereta Jakarta-Surabaya itu telah digarap oleh Jepang. Hanya saja, ia menambahkan, jika China bisa memberikan tawaran yang lebih baik dengan teknologi yang juga bagus, pemerintah bisa saja memberikan pertimbangan lain.

"Saya bilang, 'Jepang juga sudah masuk. Tapi kalau kalian (CRCC) punya 'offer' yang lebih bagus, teknologi bagus, ya kita lihat-lihat juga. Tapi Jepang sudah maju sih," katanya.

Luhut menyebut ketertarikan China pada proyek kereta Jakarta-Surabaya sudah sejak lama. Namun, Luhut enggan menyebut jika tawaran China itu akan menggeser Jepang untuk menggarap proyek transportasi massal tersebut.

"Sampai sekarang kita masih dengan Jepang, tapi Jepang juga biar tahu juga bahwa masih ada yang menawar (proyek tersebut). Jangan dia macam-macam," ungkapnya.

Selain menyampaikan keinginan untuk menggarap proyek kereta Jakarta-Surabaya, Luhut menuturkan CRCC juga menawarkan sejumlah investasi seperti penyediaan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hingga pengembangan teknologi untuk transportasi publik di calon ibu kota baru.

"Dia ingin investasi rumah murah di Jonggol. Saya bilang, silakan saja. Kemudian dia juga nawar, 'Boleh enggak kami ikut investasi juga dalam pengembangan ibu kota?' Saya bilang enggak tahu kalau itu. Tapi mereka menawarkan teknologi untuk 'public transport' di sana," jelasnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement