Senin 02 Sep 2019 16:58 WIB

Banyuwangi Segera Terhubung dengan Ibu Kota Baru

Rute tersebut juga memberi opsi warga Kaltim berwisata ke Banyuwangi dan Bali.

Sebuah pesawat Citilink di Bandara Internasional Banyuwangi.
Foto: dokpri
Sebuah pesawat Citilink di Bandara Internasional Banyuwangi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Maskapai Citilink Indonesia terus melakukan ekspansi rute dari dan ke Bandara Internasional Banyuwangi. Dalam waktu dekat, anak usaha Garuda Indonesia ini akan menggarap rute Balikpapan-Banyuwangi. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan adalah bandara utama penopang ibu kota baru yang telah ditetapkan Presiden Jokowi di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

District Sales Manager Citilink Banyuwangi Dadang Teguh Setiawan mengatakan, penerbangan Balikpapan-Banyuwangi pergi-pulang akan dibuka pada pertengahan September 2019. ”Citilink akan menggunakan pesawat Airbus A-320 dengan kapasitas 180 seat,” kata Dadang, Senin (2/9).

Rute tersebut, kata Dadang, akan digarap tiga kali dalam seminggu, yaitu Senin, Rabu, dan Jumat. Dari Banyuwangi, pesawat berangkat pada pukul 10.35 WIB dan sampai di Balikpapan pada 13.15 WITA. Adapun dari Balikpapan berangkat pukul 13.55 WITA, dan tiba di Banyuwangi pukul 14.30 WIB. ”Penerbangan memakan waktu tak sampai dua jam 30 menit,” jelasnya.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut gembira rencana dibukanya rute baru ke Balikpapan. ”Tidak hanya memperluas konektivitas penerbangan menuju Banyuwangi, rute ini ke depan akan mempermudah daerah Banyuwangi dan sekitarnya, termasuk Jember, Situbondo, Bondowoso, dan kabupaten di Bali Barat dalam membangun relasi dengan pemerintah pusat yang akan berkantor di Kaltim,” ujar Anas. 

Dalam proses penyiapan ibu kota baru, sambung Anas, rute tersebut juga memberi opsi bagi warga Kaltim untuk berwisata ke Banyuwangi dan Bali sekaligus.

”Penyiapan ibu kota baru pasti menggeliatkan ekonomi Kalimantan. Investasi meningkat. Kesejahteraan warganya naik. Nah, ayo berwisata ke Banyuwangi, cukup naik pesawat, enggak pakai lama. Pelesir di Banyuwangi bisa dua hari, lalu bisa lanjut ke Bali, naik pesawat juga dari Banyuwangi cuma 25 menit,” ujarnya.

Anas juga berharap rute tersebut akan semakin membuka peluang berbagai sektor usaha di Banyuwangi dan daerah sekitarnya. ”Pelaku usaha di timur Jawa, mulai furniture, komoditas pertanian, jasa, dan sebagainya bisa menangkap bakal pesatnya ekonomi Kaltim. Bisa bangun relasi bisnis dengan pelaku usaha Kaltim,” jelas Anas.

Saat ini Bandara Internasional Banyuwangi telah terkoneksi dengan Kuala Lumpur dan beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, dan Denpasar. Selain Balikpapan, dalam waktu dekat juga akan dibuka rute dari dan ke Yogyakarta. Dalam sehari, ada delapan frekuensi penerbangan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement