Senin 02 Sep 2019 16:41 WIB

Alat Ekstrikasi Bantu Evakuasi Korban Tol Cipularang

Alat ekstrikasi merupakan peralatan khusus untuk mengevakuasi korban kecelakaan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Sebuah truk terguling di lokasi Kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 91 jalur B, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Sebuah truk terguling di lokasi Kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 91 jalur B, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Bandung turun tangan membantu proses evakuasi korban kecelakaan di tol Cipularang pada Senin, (2/9). KPP Bandung menerjunkan personel sekaligus peralatan canggih guna mendukung evakuasi korban.

Kepala Humas KPP Bandung, Joshua Banjarnahor, menyebut informasi kecelakaan diterima pukul 14.00 WIB. Sepuluh menit kemudian, 9 personil tim KPP Bandung berangkat ke lokasi untuk membantu evakuasi korban.

Baca Juga

"Mereka membawa rescue compartement dengan membawa peralatan ekstrikasi," katanya dalam keterangan resmi pada wartawan.

Ia menjelaskan alat ekstrikasi merupakan peralatan khusus untuk mengevakuasi korban kecelakaan. Peralatan ini biasanya digunakan dalam kecelakaan atau reruntuhan bangunan berupa Rescue Extrication Portable, FGDR (Findar Ground Penetrating Radar), combi cutter, ram.

"Rescue extrication portable atau peralatan ekstrikasi portabel merupakan jenis peralatan SAR yang digunakan dalam Vehicle Accident Rescue atau pertolongan korban kecelakaan di jalan raya. Misalnya alat pemotong besi," ujarnya.

Diketahui terdapat 21 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan di kilometer 91 tol Cipularang itu. Setidaknya baru terdata enam korban meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement