REPUBLIKA.CO.ID,Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Dispora Provinsi dan Kota Bengkulu menggelar kegiatan Festival Kreativitas Pemuda Bengkulu tahun 2019 di Taman Berkas, Sabtu (31/8).
Dalam kegiatan dengan tema “Besurek Dalam Balutan Teknologi” ini, nantinya akan digelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mendorong industri pariwisata di Bengkulu agar lebih dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Berbagai hasil karya pun ditampilkan di Festival Kreativitas Pemuda Bengkulu, seperti peragaan busana batik besurek, workshop film, pameran lukisan dan fotografi, pameran produk desain komunikasi visual, pameran kuliner dan musik daerah bengkulu, serta perlombaan di bidang IT.
Dipilihnya Provinsi Bengkulu dan Kota Bengkulu sebagai lokasi festival Kreativitas pemuda ini sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya meningkatkan potensi wisata Bengkulu, serta untuk mengenalkan batik besurek khas Bengkulu ke kanca nasional.
Asisten Deputi Bidang Kreativitas Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Junaidi, berharap, dengan digelarnya festival ini bisa menumbuhkan minat pemuda dalam upaya melestarikan budaya khas Bengkulu. Serta menciptakan pemuda yang memiliki daya saing di bidang ekonomi kreatif dan inovatif dengan tidak hanya menggejar keuntungan semata, tetapi juga memiliki kepribadian serta etika yang kuat dan bertanggung jawab secara sosial.
“Ya kita berharap dengan adanya festival ini, wisata serta ekonomi kreatif di Bengkulu bisa meningkat dan dikenal di seluruh Indonesia, sehingga Bengkulu bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan indonesia,” kata Junaidi dalam rilisnya, Sabtu (31/8).
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah berharap para pemuda di Provinsi Bengkulu bisa meningkatkan kreativitasnya di berbagai bidang, serta mengeksplore lebih luas kreativitas yang dimiliki.
“Kreativitas pemuda Bengkulu harus terus dikembangkan, begitu juga dengan wisata yang ada di Bengkulu harus terus dikenalkan ke berbagai daerah,” ujar Rohidin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika