REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VI melakukan penambahan fasilitas di Stasiun Solo Balapan. Stasiun terbesar di Kota Solo tersebut akan memiliki masjid dan gedung parkir.
Manajer Bangunan Dinas PT KAI Daop VI, Dwi Rustanto, menyatakan perlunya perluasan area parkir untuk menampung jumlah kendaraan penumpang kereta api di Stasiun Balapan. Karenanya, PT KAI Daop VI berencana membangun gedung parkir tingkat dua atau double decker. Gedung parkir tersebut akan dibangun di lahan yang saat ini masih berdiri bangunan wisma karyawan.
"Di bawah ada tiga gedung. Nanti akan dibongkar untuk perluasan parkiran," jelasnya kepada wartawan di Stasiun Purwosari, Solo, Sabtu (31/8).
Saat ini, parkir sepeda motor ditempatkan di dekat loket pembelian tiket serta sebagian di sisi bawah dekar pintu masuk kendaraan. Sedangkan parkir mobil berada di halaman stasiun.
Penataan parkir di sisi atas diperkirakam dapat menampung 500 sepeda motor. Sedangkan gedung parkir double decker yang akan dibangun nanti diperkirakan dapat menampung 1.500 sepeda motor.
"Pembangunan untuk tempat parkir sudah proses yang di atas. Kalau yang double decker menunggu pembongkaran Wisma Ratna. September ini Wisma Ratna dihancurkan," ungkapnya.
Setelah pembongkaran Wisma Ratna nantinya terlebih dahulu akan dibangun masjid, baru kemudian dibangun gedung parkir. Selama ini, di Stasiun Balapan hanya tersedia musala yang terletak di dalam peron. Sehingga, penumpang yang menunggu kereta di luar peron maupun calon penumpang yang mengantre membeli tiket kesusahan untuk mengakses musala tersebut.
"Di samping pojok nanti akan dibuatkan masjid lumayan besar, ukurannya 12x21 meter persegi," ucapnya.
Selain itu, PT KAI akan membuatkan jalan pedestrian bagi pengunjung untuk keluar masuk stasiun agar tidak perlu memutar terlalu jauh. Di bagian depan akan dilengkapi dengan tamannya. Akses keluar masuk pejalan kaki nantinya melewat taman tersebut.