REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pemadaman listrik di Jayapura, Papua, hanya bersifat temporer. Pemadaman menyusul aksi ricuh di daerah itu.
"Gangguan kelistrikan di sana (Papua) itu sifatnya temporer aja dan nanti dikembalikan lagi dan sebagainya," kata Menteri Jonan ketika ditemui di Gedung Pusat UGM, Yogyakarta, Jumat (30/8).
Menurut Jonan, pemadaman listrik dilakukan kemungkinan karena ada gangguan akibat adanya sejumlah gedung yang terbakar karena aksi ricuh di Papua. Kendati demikian, ia memastikan kondisi itu kini telah teratasi.
"Kalau ada rumah gedung terbakar gangguan ke banyak tempat-tempat terus diperbaiki," kata Jonan.
Sebelumnya, PT PLN Unit Wilayah Papua menginformasikan bahwa enam titik di wilayah Jayapura mengalami pemadaman listrik.
Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (29/8) mengatakan enam wilayah yang sedang mengalami pemadaman sekitar 19 MW tersebar di 6 penyulang yaitu Merak, Nuri, Mambruk, Kasuary, Rajawali dan Maleo.
Meski terjadi pemadaman, beban sistem Jayapura pada sekitar pukul 19:00 WIB mencapai sekitar 56 MW dengan 34 penyulang dalam kondisi normal.