REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Penerapan inovasi teknologi memang tidak lepas dari pemanfaatannya dalam berbagai sektor industri, bahkan kini banyak yang dikomersilkan dan sukses dikembangkan. Indonesia pun memiliki banyak inovasi yang dihasilkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam kiprahnya selama 41 tahun menggaungkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).
Dalam perjalanannya, BPPT terus melakukan kajian, penelitian, penerapan hingga pengembangan inovasi untuk mendorong kemajuan bangsa serta mewujudkan masyarakat yang mandiri. Termasuk dalam meluncurkan inovasi produk 'Implan Tulang' yang kini telah dikomersilkan dan sukses dikembangkan oleh mitranya, PT Zenith Allmart Precisindo.
Sukses bermitra dengan BPPT, perusahaan tersebut kali ini memperoleh Anugerah Iptek dan Inovasi 2019 Kategori Abyudaya untuk Juara I. Penghargaan diberikan oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Muhammad Dimyati.
Dimyati mengatakan bahwa dalam penganugerahan ini, para peserta proses seleksi merupakan industri atau badan usaha yang telah melakukan kerja sama dengan lembaga penelitian dan pengembangan atau perguruan tinggi di Tanah Air.
"Untuk inovasi yang dinilai dalam proses seleksi Anugerah Abyudaya ini merupakan kerja sama antara industri dan lembaga penelitian dan pengembangan dan atau perguruan tinggi," ujar Dimyati, di Bali, Selasa (27/8) lalu.
Perlu diketahui, kategori Abyudaya diberikan kepada dunia usaha atau industri yang memang diketahui telah berprestasi dalam mengembangkan inovasi. Dalam penyeleksiannya, inovasi yang dinilai diutamakan yang terkait upaya perancangan dan pengembangan produk baru, serta upaya dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi manufaktur.
Melihat prestasi yang ditorehkan PT Zenith Allmart Precisindo yang berhasil mengembangkan produk implan tulang hasil inovasi BPPT, Kepala BPPT Hammam Riza pun menyampaikan apresiasinya. "Selamat kepada PT Zenith Allmart Precisindo yang telah meraih Anugerah Iptek dan Inovasi 2019 Kategori Abyudaya, semoga produk Implan Tulang lokal semakin bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Hammam, pada kesempatan yang sama.
Hammam menegaskan bahwa Implan Tulang hasil inovasi BPPT yang diproduksi di dalam negeri ini merupakan jawaban atas kebutuhan dunia medis. Karena selama ini bahan baku peralatan medis terpenuhi dari impor yang tentunya membutuhkan biaya besar.
"Seiring dengan kebutuhan industri, kita harus mandiri dan percaya diri, karena bahan tulang implan ini sudah berhasil kita kembangkan dengan menggunakan bahan lokal," tegas Hammam.
Inovasi Implan tulang 'lokal' ini pun bertujuan untuk menekan biaya dalam bidang pengobatan yang berhubungan dengan hal 'trauma' atau kondisi yang menyebabkan patahnya tulang. Sehingga masyarakat diharapkan bisa menjangkau harga yang ditawarkan untuk tiap implan tulang.
BPPT, kata Hammam, juga selalu mengedepankan unsur Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi dalam menghasilkan tiap inovasi. "Dalam menghasilkan inovasi, BPPT selalu berfokus agar tiap inovasi memiliki TKDN tinggi, termasuk untuk implan tulang ini," jelas Hammam.
Sehingga apa yang dilakukan BPPT sesuai dengan cita-cita pemerintah, yakni mendorong Indonesia menjadi negara yang kompetitif dan mandiri melalui ekonomi berbasis inovasi.
Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR, Jumat (16/8) lalu. "Hal ini sejalan dengan visi Pak Presiden Jokowi yang menginginkan agar Indonesia tumbuh menjadi negara yang kompetitif dan mandiri," papar Hammam.
Rubber Air Bag Berbahan Lokal
Selain PT Zenith Allmart Precisindo, inovasi lainnya dari BPPT yang berhasil memperoleh penghargaan adalah Rubber Air Bag yang telah dikomersilkan dan diproduksi oleh PT Samudera Luas Paramacitra. Mitra BPPT ini memperoleh juara III dalam penganugerahan kategori Abyudaya itu.
Sebagai informasi, anugerah ini diberikan kepada badan usaha atau industri atas prestasi serta keberhasilan pelaksanaan inovasi hingga dapat menghasilkan nilai tambah, baik dalam bentuk komersil, ekonomi maupun sosial dan budaya.
Adapun industri yang menjadi nominator Anugerah Iptek dan Inovasi 2019 Kategori Abyudaya meliputi PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Pertamina, PT Pindad, PT Pupuk Kaltim, PT Kapsulindo Nusantara, PT Karya Daya Syafarmasi, PT Powertech Nano Industri, PT Rekaindo Global Jasa, PT Rekadaya Multi Adiprima, PT Samudera Luas Paramacitra, PT Tesena Inovindo, PT Xirea Silicon Technology serta PT Zenith Allmart Precisindo.
Penyerahan Anugerah Iptek dan Inovasi Nasional kategori Abyudaya kepada tiga pemenang akan diserahkan pada Malam Apresiasi Anugerah Iptek dan Inovasi bersama dengan para pemenang anugerah lainnya yakni Prayoga Sala, Adibrata, Budhipuri, Budhipraja, Labdha Kretya dan Widya Kridha, pada 27 Agustus 2019 di Denpasar, Bali.