Selasa 27 Aug 2019 19:20 WIB

Polisi Jadi Sasaran Penyerangan di Pati

Anggota Polres Pati tersebut mengalami luka-luka di bagian kepala

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Aparat kepolisian kembali menjadi sasaran penyerangan. Kali ini menimpa Aiptu Kosrin, Kanit Provost Polsek Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (27/8). Akibat aksi penyerangan dengan senjata tajam jenis bendo (semacam golok) ini, anggota Polres Pati tersebut mengalami luka-luka di bagian kepala akibat serangan mendadak tersebut.

Sementara, pelaku yang belakangan diketahui bernama Muhammad Purwadi (35), warga Desa Regaloh, Kecamatan Tlogowungu berhasil diamankan anggota Polsek Tlogowungu. Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Triatmaja membenarkan kabar penyerangan yang mengakibatkan anggota Polres Pati tersebut mengalami luka-luka.

Baca Juga

Secara kronologis, jelasnya, peristiwa bermula saat Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolsek Pati kedatangan seorang pria yang mengaku bernama Muhammad Purwadi untuk melapor. Karena pada saat yang bersamaan petugas SPK sedang melayani warga lainnya, warga RT 02/ RW 05 Desa Regaloh tersebut langsung menuju ke ruang Reskrim polsek setempat.

Karena di ruangan tersebut juga tidak menemukan satu pun anggota yang berpakaian dinas, pria tersebut segera bergegas menemui Kanit Provost, Aiptu Kosrin. Pria tersebut juga mengeluarkan sebilah bendo yang dibawa di dalam tasnya. "Bahkan langsung menyerang Aiptu Kosrin dengan senjata tajam tersebut," jelas Agus.

Saat mendapatkan serangan tiba-tiba Aiptu Kosrin sempat menangkis dan bahkan menendang pelaku yang kalap tersebut, hingga pelaku terjatuh. "Selanjutnya Aiptu Kosrin, dengan dibantu anggota polsek Tlogowungu yang lain, berhasil meringkus dan mengamankan pelaku tersebut berikut senjata tajam yang digunakan untuk menyerang," tambahnya.

Atas insiden penyerangan anggota Polres Pati ini, masih jelas Agus, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel telah mengeluarkan rekomendasi agar seluruh jajaran kepolisian meningkatkan kewaspadaan saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kapolda juga mengimbau agar --untuk daerah terpencil dan memiliki kerawanan yang cukup tinggi-- anggota Polri senantiasa menggunakan buddy system dalam melaksanakan tugas. Selain itu juga perlu meningkatkan mapping kerawanan terhadap kelompok-kelompok yang radikal dan resistensi terhadap pelaksanaan tugas Polri.

"Kapolda juga meminta agar Babinkamtibmas melaksanakan tugas pendekatan terhadap masyarakat di wilayahnya masing-masing," tambah Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement