REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 Dimaz Raditya Nazar Soesatyo menegaskan, ia lepas dari bayangan sang ayah, Bambang Soesatyo, untuk meraih kursi dewan di Kebon Sirih (DPRD DKI Jakarta).
Ditemui usai acara pelantikan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, Dimaz mengaku maju sebagai calon legislatif dalam pemilu serentak 2019 mewakili Golkar di Dapil DKI Jakarta 2 yang meliputi Kecamatan Cilincing, Koja dan Kelapa Gading, atas keinginan sendiri.
"Ayah saya selalu membebaskan saya bekerja apa pun, saya di sini juga gak disuruh beliau, gak dipaksa beliau. Saya cuma melihat sosok beliau sebagai motivator saja, kalau ada yang bingung pasti saya tanya ke beliau," kata Dimaz.
Dimaz menyebut sejauh ini, ia mengacuhkan orang-orang yang melihatnya hanya sebatas putra dari Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Ini karena ia meraih kursi dewan lewat usahanya sendiri.
"Itu saya cuekin aja, karena saya di sini dengan kaki saya sendiri. Ketika kampanye kemarin, mau saya teriak-teriak anak siapa juga kalau memang masyarakat gak pilih, ya gak bakal jadi. Saya bekerja semaksimal mungkin di sini, saya kerja dari hati. Insya Allah rakyat yang pilih juga gak akan kecewa," ujarnya.
Kendati demikian, Dimaz mengatakan tetap mendapatkan bekal dari sang ayah. Terutama yang paling penting adalah pengalaman beliau sebagai politisi yang sudah malang melintang di dunia politik.
"Pengalaman itu mahal. kalau uang dan segala macam sih, bisa cari sendiri. Saya belajar strategi kampanye-kampanye yang bisa memenangkan kita sendiri. Itu modal yang paling kuat dari ayah saya," ucap dia.
Saat ini Dimaz mengaku belum mengetahui akan berada di komisi berapa karena hal itu merupakan keputusan dari partai. Meski begitu ada harapan darinya agar penempatan komisi baginya sesuai dengan latar belakang pendidikannya yakni bidang ekonomi.
"Kalau itu (komisi) sih bagaimana partai ya. tapi kalau background saya kan ekonomi, nah kayaknya di komisi B ya sesuai. Masalah Jakarta banyak, mungkin gak di ekonomi saja tapi saya ingin satu-satu dulu dibereskan," tutur politisi muda Golkar itu.
Perolehan kursi partai politik pada Pemilu 2019 sebanyak 106 kursi. Berikut rincian perolehan kursi partai politik di DPRD DKI Jakarta;
1. PDIP: 25 kursi
2. Gerindra: 19 kursi
3. PKS: 16 Kursi
4. Demokrat: 10 Kursi
5. PAN: 9 Kursi
6. PSI: 8 Kursi
7. NasDem: 7 Kursi
8. Golkar: 6 kursi
9. PKB: 5 kursi
10. PPP: 1 kursi