Ahad 25 Aug 2019 16:01 WIB

Risma Tantang Milenial Kembangkan Animasi dari Cerita Rakyat

Risma meminta milenial buat karya animasi untuk anak-anak

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini duduk di dalam Suroboyo Bus di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (4/1/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini duduk di dalam Suroboyo Bus di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (4/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menghadapi era Industri 4.0, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendorong agar masyarakat Kota Pahlawan, khususnya generasi milenial mengembangkan inovasi dengan membangun kolaborasi. Sehingga mereka diharapkan mampu terus berkompetisi di era yang serba digital tersebut. Risma menyampaikan, salah satu potensi yang bisa dikembangkan adalah karya animasi untuk anak-anak.

Terlebih, Risma merasa karya animasi yang biasa ditonton anak-anak Indonesia adalah hasil karya dari mancanegara. “Jadi ini potensinya sangat besar sekali kalau kita mau menggarapnya. Jumlah penduduk Indonesia ini kan lebih dari 200 juta dan mungkin taruhlah 15-20 persennya adalah anak-anak itu yang harus kita kejar,” kata Risma di Surabaya, Ahad (25/8).

Baca Juga

Risma berharap, peluang yang dirasanya besar itu bisa dimanfaatkan warga Indonesia, khususnya penduduk di Surabaya. Menurutnya, potensi ini bisa dimanfaatkan komunitas pegiat mural, animasi, maupun programmer, terutama dari Kota Pahlawan.

“Ini akan menjadi karya luar biasa jika kumitas pegiat mural, animasi, dan programmer kolaborasi. Ini eranya kolaborasi industri 4.0,” ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.

Risma meyakini, jika komunitas-komunitas tersebut terus didorong maka akan mampu melahirkan karya luar biasa, yang bisa diterima masyarakat. Risma mencontohkan, komunitas tersebut bisa menciptakan kartun dari cerita sejarah yang dimiliki Indonesia untuk dijadikan kartun yang populer di era saat ini.

"Misalnya Princess Roro Kidul apik to (bagus kan). Tidak hanya dalam bentuk film kartun, tapi bisa bentuk iklan layanan masyarakat, ataupun iklan komersil juga bisa dikerjakan dari animasi ini. Karena yang semacam itu membuat orang tertarik dan ini merupakan kampanye baru yang bisa digunakan sebagai media mendidik anak-anak,” ujar Risma.

Risma berharap, warga Kota Surabaya, khususnya kaum milenial mulai bergerak untuk mengisi potensi-potensi itu. Sehingga nantinya upaya-upaya yang dilakukan ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi mereka. “Saya berharap supaya mereka mampu berperan di negerinya sendiri dan tidak menjadi penonton saja,” kata Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement