REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo tak mempermasalahlan pembelian mobil dinas baru menteri. Menurutnya, pembelian itu wajar saja karena sudah melewati prosedur yang berlaku.
Tjahjo merasa heran soal pembelian mobdin baru yang kini dipersoalkan. Padahal prosedur pembelian lewat tender terbuka sudah dilakukan.
"Yang penting semua prosedur sudah dilalui sesuai mekanisme yang ada baik tender secara terbuka dan penganggaran terbuka disetujui DPR," kata Tjahjo pada wartawan, Sabtu (24/8).
Tjahjo menyebut mobil dinas jabatannya saat ini sudah digunakan sejak 2009. Menurutnya, sepanjang 10 tahun pemakaian itu, mobil sering mogok hingga dirinya mesti pindah ke mobil pengawal.
"Mobil dinas Crown yang saya pakai masih bisa jalan dan dipakai walau saya sering turun di jalan pindah ke mobil patwal karena mendadak mogok di jalan dan beaya perbaikan cukup mahal," ujarnya.
Selama ini, biaya perbaikan mobil yang digunakannya ditanggung pada Kemendagri. Tjahjo menekankan selama ini mobil dinasnya hanya digunakan demi kepentingan pekerjaan. Ia merasa penggantian mobil dinas kini tepat dilakukan.
"Lima tahun lalu berita perlu tidak ganti mobil dinas sudah muncul dan Presiden Jokowi memutuskan mobil dinas pejabat negara tidak ganti karena masih layak dipakai," ucapnya.