REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) Papua Barat sepakat dengan adanya usulan investigasi terhadap dugaan persekusi yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya pekan lalu. Isu itulah yang menjadi pintu masuk kelompok masyarakat menggelar aksi di sejumlah daerah.
"Itu (investigasi) adalah tuntutan massa sejak Senin (29/8) kemarin. Jadi pemda sendiri akan meneruskan itu, akan tetapi ada keterbatasan di pemda," kata Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (21/8).
Sementara itu, hal yang bisa dilakukan oleh pemda, baik di Papua Barat maupun Papua, adalah mencegah kerusuhan dan penjarahan semakin meluas ke depannya. Sebab, seluruh aksi massa yang terjadi sejak Senin di Manokwari, Jayapura, kemudian merembet ke Sorong dan Fakfak bersumber dari isu yang sama.
"Isunya sama yang menjadi pintu masuk aksi massa, yakni soal kejadian yang menimpa adik-adik mahasiswa di Surabaya (dan Malang) kemarin," kata dia.
Mohamad mengakui permintaan maaf pemerintah RI, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah memberikan kontribusi menurunnya tensi kekerasan di Papua Barat dan Papua. Namun, dia pun menyebut ada sejumlah pihak yang masih 'menggoreng' isu yang sama di sejumlah kabupaten lain.
"Itulah yang mau kami tuntaskan. Kami jaga supaya tetap kondusif semua daerah di Papua Barat," tegasnya.
Hari ini, lanjut dia, sejumlah pejabat daerah beserta Ketua Tim Asistensi Mabes Polri Irjen Pol Paulus Waterpauw sudah berangkat ke Sorong untuk bertemu dengan para pimpinan masyarakat, tokoh agama, dan perwakilan dari berbagai suku setempat. Terkait kondisi terakhir di Manokwari, Mohamad mengatakan sudah sangat kondusif.
"Aktivitas sosial kemasyarakatan, aktivitas pemerintahan di Manokwari sudah bisa berlangsung baik dan suasana kondusif. Kami sejak pagi hingga siang menggelar pertemuan bersam gubernur, para tokoh masyarakat dari berbagai lintas suku, ras agama, pemuda, mahasiswa untuk sama-sama menyatakan sikap jaga Manokwari agar nyaman dan aman untuk setiap orang," tambahnya.