Selasa 20 Aug 2019 13:39 WIB

Mendagri Baca Puisi 'Aku Melihat Indonesia'

Pembacaan puisi tersebut untuk merayakan HUT ke-74 RI.

Red: EH Ismail
Mendagri Tjahjo Kumolo membacakan puisi untuk merayakan 74 tahun kemerdekaan Indonesia
Foto: Puspen Kemendagri
Mendagri Tjahjo Kumolo membacakan puisi untuk merayakan 74 tahun kemerdekaan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membacakan puisi “Aku Melihat Indonesia” yang ditulis oleh proklamator kemerdekaan Sukarno. Secara khusus puisi tersebut ia bacakan pada Malam Tasyakuran HUT RI ke-74 RI lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Badan Nasional pengelola Perbatasan (BNPP).

“Karena sambutan telah disampaikan Pak Sekjen, maka saya akan membacakan Puisi saja,” kata Tjahjo yang disambut gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai para hadirin.

Puisi ini, ditulis oleh Bung karno, proklamotor sekaligus presiden pertama yang berjudul “Aku Melihat Indonesia".

Berikut, Puisi yang dibacakan Mendagri:

Jikalau aku melihat gunung gunung membiru,

Aku melihat wajah Indonesia;

Jikalau aku mendengar lautan membanting di pantai bergelora,

Aku mendengar suara Indonesia;

 

Jikalau aku melihat awan putih berarak di angkasa,

Aku melihat keindahan Indonesia;

Jikalau aku mendengarkan burung-burung di pepohonan,

Aku mendengarkan suara Indonesia.

 

Jikalau aku melihat matanya rakyat Indonesia di pinggir jalan,

Apalagi sinar matanya anak-anak kecil Indonesia,

Aku sebenarnya melihat wajah Indonesia.

Pembacaan Puisi oleh Mendagri tersebut, semakin memeriahkan Malam Tasyakuran HUT RI ke-74 RI Lingkup Kementerian Dalam Negeri  dan Badan Nasional pengelola Perbatasan (BNPP). Mendagri Tjahjo Kumolo berharap, pembacaan puisi tersebut dapat meningkatkan nasionalisme dan cinta akan tanah air di lingkungan Kemendagri dan BNPP.

Pembacaan puisi ini merupakan kejutan bagi karyawan kemendagri dan BNPP, serta memberi makna perenungan yang sangat dalam akan arti kemerdekaan. Pilihan puisi yang dibacakan sekaligus menunjukkan kecintaan Mendagri kepada NKRI serta penggambaran wajah kebhinekaan bangsa Indonesia melalui bait-bait dan untaian kata-kata dalam puisi yang dibacakan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement