Senin 19 Aug 2019 00:21 WIB

Ingin Terbebas dari Sampah, Remaja Tasik Buat 'Sauyunan'

Remaja di Tasik buat bank sampah karena ingin merdeka dari sampah.

Rep: ayo bandung/ Red: ayo bandung
Ingin Terbebas dari Sampah, Remaja di Tasik Buat Bank Sampah
Ingin Terbebas dari Sampah, Remaja di Tasik Buat Bank Sampah

TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Tergugah melihat banyaknya sampah berserakan yang mengotori lingkungan, sejumlah remaja Kampung Cipancur, Desa Sirnasari, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, membentuk bank sampah. Bank sampah yang diberi nama "Sauyunan" dibentuk bulan Juli 2019 lalu.

Melalui bank sampah ini, remaja berkeinginan merdeka dari sampah. Meski baru dua bulan berjalan, setidaknya bank sampah ini telah mempunyai 85 nasabah.

Founder Bank Sampah Sauyunan, Anwar Fasny menuturkan, pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Alasan itu yang memberinya ide membuat bank sampah.

"Awalnya kita melihat berserakan sampah, akhirnya kita berpikir membentuk bank sampah dan alhamdulillah Juli mulai beroperasi," papar Anwar, seusai peluncuran Bank Sampah Sauyunan, Minggu (18/8/2019).

AYO BACA : Pakar: Mitigasi Bencana Kurangi Potensi Jatuhnya Korban

Anwar menambahkan, dengan adanya bank sampah ini, selain membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah di lingkungan, juga sebagai upaya membantu perekonomian masyarakat. Masyarakat, diakuinya, terbantu dengan keberadaan bank sampah lewat proses jual beli sampah.

Ia juga menjelaskan, keberadaan bank sampah sebagai bagian upayanya memerdekakan lingkungan dari sampah. Artinya, sampah jika dikelola dengan baik akan menghasilkan nilai ekonomi dan lingkungan menjadi bersih. Hal itu juga terpatri dalam ajaran Islam bahwa kebersihan sebagian dari iman.

"Kesadaran masyarakat juga tumbuh, masyarakat sekarang tidak malu membawa sampah di berbagai kegiatan. Kita ingin merdeka dari sampah. Karena realitas yang ada saat ini, sampah sangat banyak," papar Anwar.

Setidaknya saat ini, Bank Sampah Sauyunan sudah mempunyai omset sekitar Rp3 juta per bulan melalui proses jual beli sampah yang sebelumnya dikumpulkan dari warga. Sampah yang terkumpul per harinya pun variatif, bisa sampai 1,2 ton.

AYO BACA : Gojek Rayakan HUT RI Lewat Festival Merah Putih Mitra

Adapun jenis tabungan yang di tawarkan dari bank sampahnya yakni, tabungan kurban, tabungan idulfitri, dan tabungan harian. Dia menerangkan, sampah yang telah terkumpul selain dijual kepada pengepul, tidak sedikit dari sampah-sampah itu yang kemudian dijadikan berbagai kreasi, seperti dijadikan bunga plastik, kreasi miniatur motor, dan lainnya.

"Omset yang kami dapatkan itu dipakai untuk menggaji guru diniyah, untuk kegiatan keagamaan. Makanya kami ada slogan untuk bank sampah kami, yaitu tina (dari) sampah jadi berkah. Jadi hasil dari setor bank sampah bisa dipakai untuk tabungan kurban, idulfitri, dan bisa juga dibawa harian," tambahnya memaparkan.

Ditemui di tempat sama, Kabid Pengelolaan Persampahan Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupten Tasikmalaya, Aam Rahmat Selamet mengatakan, dirinya sangat bangga dengan pembentukan Bank Sampah Sauyunan karena hal itu merupakan upaya menumbuhkan kesadaran mengelola sampah di lingkungan masyarakat.

Ditambahkan Aam, volume sampah saat ini di Tasikmalaya memang sangat banyak, namun hal itu tidak didukung dengan sarana prasarana yang memadai. Dengan hadirnya bank sampah, akan memudahkan pemerintah mengelola sampah.

"Mudah mudahan ide dari remaja ini bisa menular ke daerah lain, dan lebih bisa membawa keberkahan bagi semua, " papar Aam.

AYO BACA : Disparbud Bandung Ingin Seluruh Dinas Terlibat Promosi Pariwista

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement