Rabu 14 Aug 2019 21:40 WIB

Pemkab Bogor Bentuk Tim Khusus Atasi Kekeringan

Pemkab Bogor memerlukan solusi mengenai bencana kekeringan.

Petani membajak sawahnya yang mengalami kekeringan di Bogor.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petani membajak sawahnya yang mengalami kekeringan di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, membentuk tim khusus untuk menangani bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Bogor. Ini setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor memprediksi kemarau panjang hingga akhir Oktober 2019.

"Tadi sepakat dibentuk tim terpadu untuk menyusun blue print penanganan bencana daerah ke depan. Saya minta ke Pak Yani Hassan (Kepala BPBD Kabupaten Bogor) draft SK-nya paling cepat Agustus ini sudah jadi," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten BogorBurhanudin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (14/8).

Baca Juga

Menurut dia, tim dari berbagai unsur yang terkait dengan bencana kekeringan ini tidak hanya bekerja mengatasi kekeringan di tahun ini. Mereka juga menangani kekeringan jangka menengah, hingga jangka panjang.

Beberapa instansi yang akan masuk ke dalam tim ini seperti BPBD, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pertanian, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sekretariat Daerah (Setda), serta yang lainnya. "Kita minta BPBD membentuk SK tim semacam blue print untuk menangani kekeringan. Ini harus ada kebijakan yang komprehensif, kita akan mencoba menyusun blue print," kata Burhanudin.

Ia mengatakan Pemkab Bogor memerlukan solusi mengenai bencana kekeringan. Sebab, jumlah manusia terus bertambah di lahan Kabupaten Bogor yang terbilang terbatas. Burhan khawatir lahan-lahan pertanian yang mengering, malah diubah pemanfaatannya.

Seperti diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memprediksi bencana kekeringan di wilayahnya akan terus meluas hingga penghujung musim kemarau, yakni akhir Oktober 2019. Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan, menyebutkan bahwa hingga tanggal 10 Agustus 2019 ada sebanyak 31 desa yang tersebar di 17 kecamatan Kabupaten Bogor mengalami kekeringan.

"Prediksi jumlah kecamatan (terdampak kekeringan) bertambah, jumlah desa juga bertambah. Paling parah di Kecamatan Jonggol dan Parungpanjang," ujar Yani Hassan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement