REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan nelayan dan pemangku kepentingan lainnya agar waspada potensi terjadinya gelombang tinggi di sejumlah perairan di Sumatera Utara mulai 16 hingga 18 Juli 2025.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Dasmian Sulviani di Medan, Selasa, mengatakan, gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi di Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias dan Perairan Barat Kepulauan Nias.
Tinggi gelombang diprakirakan dapat mencapai 2,5 hingga 4 meter yang harus diwaspadai karena dapat mengganggu pelayaran, khususnya kapal nelayan berukuran kecil dan sedang.
Sementara tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 Meter juga berpeluang terjadi di Perairan Barat Kepulauan Batu, Perairan Timur Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Batu dan Perairan Barat Sumatera Utara
Pola angin di wilayah Indonesia Utara pada umumnya bergerak dari Tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan 6-30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan bergerak dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.
Jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter, hal itu berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan. Sementara itu, jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang.
"Jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter, berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal feri," ujarnya.