Senin 12 Aug 2019 07:42 WIB

Kabut Asap tak Surutkan Umat untuk Beribadah

Sampai saat ini tak ada transboundary haze atau asap yang melintas ke negeri tetangga

Ribuan umat muslim melaksanakan Sholat Idul Adha di halaman Masjid Raya Annur dengan kondisi kabut asap karhutla yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (11/8). Kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau membuat kota Pekanbaru dan beberapa kabupaten lainya diselimuti kabut asap khususnya pada pagi hari.
Foto: Ronny Muharman/Antara
Ribuan umat muslim melaksanakan Sholat Idul Adha di halaman Masjid Raya Annur dengan kondisi kabut asap karhutla yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (11/8). Kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau membuat kota Pekanbaru dan beberapa kabupaten lainya diselimuti kabut asap khususnya pada pagi hari.

Kualitas udara

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, titik panas di sejumlah wilayah Kalimantan dan Sumatra masih dalam kategori sedang dan tinggi pada Ahad (11/8). Kualitas udara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan Pontianak, Kalimantan Barat, pun sangat tidak sehat.

"Pontianak (nilai PM10) 253 sangat tidak sehat, Palangkaraya 217 sangat tidak sehat," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam siaran persnya, Ahad.

Kualitas udara itu berdasarkan nilai PM10 atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer). Sementara, untuk wilayah Pekanbaru, Riau, kualitas udara dalam kategori tak sehat dengan nilai 166, sedangkan kualitas udara di Sampit, Kalimantan Tengah, dalam kategori sehat dengan nilai 26.

Hasil pantauan Ahad (11/8) per pukul 10.00 WIB, titik panas terbanyak berada di Kalimantan Barat sebanyak 605 titik dan Kalimantan Tengah 163 titik. Jumlah titik panas di kedua wilayah itu bertambah dari pantauan Sabtu (10/8) yang masing-masing masih sebanyak 72 titik dan 4 titik.

Sedangkan, titik panas di Kalimantan Selatan berjumlah 14 titik, Kalimantan Timur 20 titik, dan Kalimantan Utara 23 titik. Kemudian, titik panas di Riau sebanyak 29 titik, Jambi 3 titik, Sumatra Selatan 19 titik, dan Bangka Belitung 14 titik. Arah angin di Sumatra dan Kalimantan pada umumnya berembus dari tenggara-selatan ke utara, serta arah sebaran asap di Riau dan Kalimantan Tengah menyebar ke arah Barat Laut.

Agus menuturkan, kondisi cuaca yang berasap menyebabkan jarak pandang di Pontianak dan Palangkaraya hanya 5 kilometer. Hal yang sama juga terjadi di Pekanbaru yang hanya memiliki jarak pandang 5 kilometer dan berasap.

Pada kemarin pagi, sebanyak 9.072 personel dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, dan masyarakat di enam provinsi saling bahu-membahu memadamkan api. Pemadaman dilakukan dari darat dan udara.

Ia menyebutkan, 34 unit helikopter dengan perincian 28 unit water bombing dan enam unit patroli dikerahkan untuk menangani bencana karhutla di delapan wilayah, yaitu di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh Barat, dan Gunung Ciremai. "Pasukan darat tetap 1.512 orang per provinsi," kata Agus.

Agus menegaskan, sampai saat ini tak ada transboundary haze atau asap yang melintas ke negeri tetangga, seperti Malaysia maupun Singapura. "Tidak (menyebar ke negeri tetangga), lokal di kita saja. Ini tidak ada asap ke negeri jiran," ujar dia. n antara/mimi kartika ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement