Kamis 08 Aug 2019 00:10 WIB

15 Ribu Hektare Tanaman Padi di Banten Kekeringan

Tanaman padi kekeringan paling banyak berada di Kabupaten Pandeglang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petani melihat padi gagal panen akibat kekeringan di Desa Ketapang, Lebak, Banten, Kamis (27/6/2019).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Petani melihat padi gagal panen akibat kekeringan di Desa Ketapang, Lebak, Banten, Kamis (27/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sebanyak 15 ribu hektare tanaman padi atau sawah di tiga daerah di Banten terkena kekeringan akibat musim kemarau. 576 hektare di antaranya gagal panen atau puso.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan paling banyak tanaman padi yang terkena kekeringan berada di Kabupaten Pandeglang, kemudian di Kabupaten Lebak dan di Kabupaten Serang. Namun beberapa wilayah yang memanfaatkan irigasi teknis masih tetap berjalan normal.

Baca Juga

"Kalau musim kemarau, ya seperti biasa terjadi kekeringan. Namun kemarau tahun ini memang lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Upaya yang sudah dilakukan Pemprov Banten adalah membuat sumur pantek di beberapa titik. Kemudian mobilisasi pompa dengan selang hisapnya dan mengoptimalkan pompa yang ada di kabupaten/kota. "Kami juga mengganti tanaman padi yang puso dengan memberikan benih secara gratis," kata Agus.

Selain itu, Agus juga mengajak para petani di Banten untuk mengikuti program asuransi usaha tanaman padi. Tujuannya agar jika ada kegagalan panen maka tanaman bisa diganti atau ada jaminan dari asuransi tersebut.

"Sekarang dan ke depan tolong para petani harus mau masuk menjadi anggota asuransi usaha tanaman padi, karena itu bayar premi murah hanya Rp 36 ribu per hektare per musim, " kata dia.

Dengan demikian jika terjadi gagal panen akibat kekeringan, nantinya para petani akan mendapatkan pergantian atau jaminan dari asuransi sebesar Rp 6 juta per hektare per musim. "Memang ini masih membutuhkan proses edukasi bagi masyarakat petani," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement