Rabu 07 Aug 2019 00:11 WIB

Kapolda Jateng Sebut Listrik Padam Akibat Korsleting SUTET

Pihak kepolisian dan PLN masih menyelidiki lebih jauh penyebab listrik padam.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Pekerja melakukan perawatan dan perbaikan kabel Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) di kawasan Penjaringan, Jakarta.
Foto: Antara/Galih Pradipta
[ilustrasi] Pekerja melakukan perawatan dan perbaikan kabel Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) di kawasan Penjaringan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Peristiwa padamnya aliran listrik di Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat, antara lain disebabkan adanya korsleting pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) di wilayah Gunungpati Ungaran Kabupaten Semarang. Meski demikian, dia menyebutkan, pihak kepolisian dan PLN masih menyelidiki lebih jauh penyebab kejadian ini.

"Kejadian padamnya aliran listrik di Jakarta tersebut, berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Salah satu penyebabnya adalah terganggunya pasokan listrik dari turbin di Suralaya. Sedangkan penyebab terganggunya pasokan, karena karena ada jaringan SUTET yang korslet di daerah Gunungpati daerah Ungaran itu,'' jelas Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel, di Purwoketo, Selasa (6/8).

Baca Juga

Dari penyelidikan aparatnya, Kapolda menyebutkan, kejadian berawal saat tiga pegawai PLN sedang melakukan pembersihan pohon yang berada di bawah jaringan SUTET wilayah Gunung Pati, Ahad (4/8) lalu. Pembersihan dilakukan dengan cara memotong dahan pohon yang terlalu tinggi mendekati jaringan SUTET.

Salah satunya yang dahan pohon yang dipotong adalah pohon Albasia atau sengon. Saat dahan pohon itu dipotong, menurut Kapolda, terjadi lompatan listrik ke dahan pohon. Bahkan, kotak jaringan atau terminal internet yanf ada dekat lokasi, juga ikut terbaka.

"Kejadian itu, menyebabkan seorang pegawai PLN terluka," kata Rycko.

Berdasarkan penyelidikan tersebut, kasus padamnya aliran listrik disebabkan oleh faktor alam. Bukan karena adanya unsur kesengajaan. ''Sejauh ini, kami tidak menemukan adanya unsur kesengajaan. Apalagi sabotase,'' katanya.

Meski demikian, Kapolda menyatakan, aparat kepolisian bersama dengan PLN masih akan menyelidiki lebih lanjut mengenai masalah ini. Untuk itu, mengenai kemungkinan adanya tersangka dalam kasus tersebut, Kapolda menyatakan belum ada.

"Kita belum sampai ke situ," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement