Jumat 02 Aug 2019 17:32 WIB

Bela Anies, Fahira: Tak Elok Bandingkan Jakarta dan Surabaya

Fahira menilai serangan Bestari ke Anies soal sampah tak tepat.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris
Foto: Instagram Fahira Idris
Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan anggota DPRD DKI asal Partai Nasdem Bestari Barus kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan membanding-bandingkan penangangan dan anggaran pengelolaan sampah antara Provinsi Jakarta dengan Kota Surabaya dianggap sikap tidak elok.

Anggota DPD RI atau Senator Jakarta Fahira Idris mengatakan, secara perbandingan DKI Jakarta dengan Kota Surabaya saja telah berbeda. DKI Jakarta berpenduduk 10,37 juta jiwa, dengan luas wilayah 661,52 km persegi. Sementara itu Kota Surabaya berpenduduk 2,85 juta jiwa, dengan luas 350,54 km persegi.

Baca Juga

Belum lagi, lanjut Fahira, jika dibandingkan dengan volume sampah antara Jakarta yang mencapai 7 ribu ton sampah/hari dengan Surabaya 1,6 ribu ton/hari.

Jadi, menurutnya, serangan Bestari dinilai tidak tepat karena tidak mampu membedakan besaran anggaran pengelolaan sampah dengan anggaran total Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

“Saya harap Pak Bestari lebih bijak. Tidak elok lah membandingkan-bandingkan wali kota dan gubernur secara langsung apalagi satu dinaikkan dan satu dijatuhkan sehingga kesannya mengadu," kata Fahira dalam keterangannya, Jumat (2/8).

Secara profesional, ia mengapresiasikan pengelolaan sampah di Surabaya yang sangat baik, tetapi tidak perlu sambil menihilkan upaya pengelolaan sampah di Jakarta. Ia menilai pengelolaan sampah mempunyai tema besar yang sama, tetapi persoalan yang dihadapi tiap daerah berbeda-beda.

Menurut Fahira, masing-masing kepala daerah baik itu Anies sebagai Gubernur dan Risma sebagai Wali Kota tentu mempunya strategi, kebijakan dan skala prioritas masing-masing. Ia melihat, sejauh ini road map dan implementasi pengelolaan sampah di Jakarta sudah berada di jalur yang tepat.

"Jika dulu paradigma penangangan sampah di Jakarta hanya memungut, tetapi saat ini paradigmanya sudah mulai mengelola sampah," sebutnya.

Sementara terkait kemungkinan TPST Bantargebang overload pada tahun 2021, Pemda DKI sudah mulai diantisipasi dengan aksi pengurangan sampah mulai dari sumbernya. Dimulainya pembangunan intermediate treatment facility (ITF) di kawasan Sunter, Jakarta Utara yang akan selesai pada 2022.

"ITF ini juga adalah salah satu jalan mengubah paradigma penanganan sampah. Jadi jika mau fair, Gubernur yang berhasil memulai pembangunan ITF di Jakarta itu Anies Baswedan. ITF yang sedang dibangun di Sunter salah satu yang terbesar di dunia. Teknologinya juga paling mutakhir," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement