REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian dan lembaga negara rencananya melakukan perekrutan 100.000 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 75.000 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Hal itu diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin.
"Untuk tahun ini akan direkrut 100.000 CPNS kemudian 75 ribu PPPK. Jadi total 175 ribu untuk seluruh Indonesia," ungkap Syafruddin ketika ditemui di sela rapat koordinasi pengadaan ASN dan perencanaan ASN tahun 2020-2024 di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (30/7).
Rapat koordinasi tersebut diadakan untuk menyusun jadwal dan anggaran perekrutan, karena tidak hanya menyangkut penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di pusat tapi juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Perekrutan CPNS dan PPPK tahun ini tetap akan fokus kepada tenaga teknis profesional seperti guru dan tenaga kesehatan.
"CPNS tetap tenaga-tenaga yang teknis profesional, tetap guru, tenaga kesehatan, kemudian tenaga-tenaga yang akan ditempatkan di kementerian, lembaga juga harus teknis profesional. Jadi tenaga administrasi tidak akan direkrut," tegas Syafruddin.
Perekrutan tenaga medis dan guru dilakukan mengingat masih banyaknya Puskesmas di seluruh Indonesia yang mengalami kekurangan dokter. Syafruddin mengklaim baru 75 persen Puskesmas yang memiliki tenaga medis.
Mengenai jadwal pelaksanaan perekrutan sendiri, Syafruddin belum bisa berbicara banyak mengingat harus diputuskan dalam rapat koordinasi tersebut Tahun ini diperkirakan ada sekitar 200.000 ASN yang akan pensiun dengan 52.000 orang di antaranya adalah guru.