Sabtu 27 Jul 2019 07:01 WIB

Koalisi Solid Dukung Jokowi

Koalisi tetap rukun rukun saja, lebih solid dari sebelumnya

Presiden terpilih Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri acara pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jakarta, Jumat (26/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden terpilih Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri acara pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jakarta, Jumat (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan memastikan koalisi tetap akan mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal tersebut dia ungkapkan menyusul pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

"Sepuluh parpol akan terus aktif dan kritis di pemerintahan ataupun legislatif," kata Verry Surya Hendrawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/7).

Dia mengatakan, lima partai koalisi Jokowi akan bergerak dari dalam parlemen dan lima sisanya berada di luar. Wakil Sekretaris TKN itu melanjutkan, semua parpol akan bergerak bersama demi kepentingan nasional.

"KIK akan terus ada, hadir, solid, dan sepakat konsisten untuk aktif mengawal pemerintahan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin selama lima tahun mendatang," kata Verry lagi.

Ia yakin soliditas KIK bisa membawa kebaikan untuk bangsa dan negara. Apalagi, menurut dia, partai koalisi Jokowi memiliki ikatan kuat politis-profesional-individual selama hampir satu tahun bekerja sama di TKN.

Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, pembubaran TKN sudah direncanakan sejak awal oleh para pengurus. Ketua DPP PKB itu mengatakan, pembubaran TKN harus dilakukan karena sudah ada tugas yang diemban.

"Setelah selesai pilpres, apalagi dengan keputusan MK yang menyatakan Jokowi-Ma'ruf keluar sebagai pemenang, saya kira relevansi keberadaan TKN ini sudah selesai," katanya.

Wakil Ketua TKN Moeldoko memastikan komunikasi antara Jokowi dan pimpinan partai politik koalisi tetap berjalan baik. "Jadi, tidak perlu ada momentum pertemuan khusus," ujar dia.

Ketika ditanya soal pembahasan susunan kabinet, Moeldoko menegaskan, Jokowi memiliki pertimbangannya sendiri. Dia menyatakan, penyusunan kabinet tak terlepas dari dinamika politik yang terjadi.

Jokowi, menurut Moeldoko, tetap melihat rekam jejak setiap kandidat yang dijagokan masing-masing parpol untuk mengisi kursi kabinet. "Pastilah, rekam jejak secara profesional dan rekam jejak dari sisi hukum. Pastilah itu," kata Moeldoko.

Pembubaran TKN dilakukan di restoran Seribu Rasa, Jakarta, Jumat (26/7) sore. Jokowi dan Kiai Ma'ruf turut menghadiri acara tersebut. Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 16.45 WIB.

Jokowi datang bersama Ketua TKN Erick Thohir dan Sekretaris Kabinet yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung. Ketiganya kompak mengenakan baju putih lengan panjang.

Jokowi dan Erick disambut Wakil Ketua TKN Moeldoko, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto, dan jajaran TKN. Sebelum masuk ke restoran, Jokowi menyempatkan diri untuk menjawab pertanyaan wartawan yang telah memadati pintu masuk Seribu Rasa Menteng. "Koalisi tetap rukun rukun saja, lebih solid dari sebelumnya," ujar Jokowi.

Sejumlah tokoh lainnya, seperti Wapres Jusuf Kalla, Wapres terpilih Ma'ruf Amin telah lebih dulu datang. Sekitar pukul 17.00 WIB, Jokowi mengajak elite TKN memasuki ruangan. Pertemuan berlangsung secara tertutup. n rizkyan adiyudha/sapto andika candrA/nugroho habibi ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement