Jumat 26 Jul 2019 18:48 WIB

Arsul Prediksi Tambahan Koalisi tak Lebih dari Satu Partai

TKN Jokowi-Ma'ruf hari ini resmi dibubarkan.

Rep: Rizkyan Adiyudha, Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Arsul Sani.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Arsul Sani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Arsul Sani memprediksi kemungkinan penambahan anggora koalisi partai pendukung Jokowi. Dia mengungkapkan, kalau pun ada penambahan anggota tidak akan lebih dari satu partai.

"Kalau pun berandai-andai ada penambahan anggota koalisi itu tidak akan lebih dari satu partai," kata Arsul Sani di Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (26/7).

Baca Juga

Namun, dia tidak bisa memprediksi partai yang akan menjadi anggota baru dalam koalisi. Sekretaris Jendral Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, keputusan tersebut berada di tangan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan para Ketua Umum partai politik.

"Tapi satunya siapa nah itulah biar menjadi keputusannya Jokowi tentu setelah berbicara dengan para ketua umum partai politik," kata Arsul lagi.

Arsul mengakui, pemerintahan Jokowi ingin mendapatkan dukungan yang kuat di parlemen. Namun, pada saat yang bersamaan, perlu ada kekuatan penyeimbang yang bergerak di luar pemerintahan.

Dia khawatir tidak adanya kekuatan penyeimbang membuat melemahkan dan memperburuk sistem berdemokrasi nasional. Minimnya kekuatan penyeimbang itu akan melemahkan suara yang diperlukan untuk checks and balances.

"Nanti hanya sayup-sayup terdengar saja jadi saya kira nggak bagus juga dengan perkembangan demokrasi kita," katanya.

Presiden terpilih, Jokowi menyebutkan bahwa kekuatan koalisi yang mengusung dirinya bersama wakil presiden terpilih Ma'uf Amin, sudah mencukupi. Penjelasan Jokowi ini menjawab pertanyaan wartawan mengenai kekuatan koalisi saat ini dan peluang penambahan partai baru.

"(Tambahan partai koalisi) belum dibicarakan. Kami ketemu komplet saja belum. Kalau tanya kekuatan, sudah cukup," jelas Jokowi sebelum menghadiri pembubaran Tim Kampanye Nasional  (TKN) di Restoran Seribu Rasa Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).

Meski mengatakan kekuatan koalisi sudah cukup, Jokowi mengatakan, bahwa dirinya belum membahas penambahan komposisi partai koalisi. Ia menyebutkan, partai koalisi belum melakukan pembahasan mengenai susunan koalisi pascapertemuan Prabowo-Megawati.

"Pendukung kita belum pernah berkumpul berbicara mengenai koalisi. Penambahan koalisi belum," katanya.

Jokowi juga memastikan bahwa kondisi internal koalisi saat ini masih tetap rukun, bahkan lebih solid dari biasanya. Terkait pembubaran TKN, ia mengingatkan bahwa kinerja tim telah rampung dan memang sewajarnya dibubarkan tanpa mengurangi ikatan silaturahim yang sudah terjalin.

"Sudah saya sampaikan, koalisi baik-baik saja. Solid-solid saja. Solid banget," katanya.

Jokowi pun menegaskan bahwa pembahasan mengenai peluang penambahan partai koalisi belum diputuskan karena memerlukan pembicaraan mendalam dengan partai koalisi saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement