Jumat 26 Jul 2019 15:26 WIB

Ekowisata Mangrove akan Dibangun di Pantai Kota Cirebon

Kota Cirebon memiliki 9 hektare lahan yang tertanami mangrove.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menanam bibit mangrove di pantai Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Ahad (30/7).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menanam bibit mangrove di pantai Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Ahad (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ekowisata mangrove segera dibangun di pantai Kota Cirebon. Masyarakat pun diimbau untuk ikut memelihara ekosistem mangrove yang sudah tumbuh di sepanjang pantai Kota Cirebon.

‘’Saat ini kita baru memiliki sembilan hektare lahan yang tertanam mangrove,’’ ujar Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, usai melakukan Penanaman Bibit Mangrove Dalam Rangka Memperingati Hari Mengrove Sedunia, Jumat (26/7). Kegiatan itu dilaksanakan di sebelah selatan Pelabuhan Perikanan, Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Baca Juga

Eti menilai, tanaman mangrove di lahan seluas sembilan hektare tersebut saat ini dalam kondisi bagus. Meski demikian, jumlah itu masih kurang karena Kota Cirebon memiliki panjang pantai hingga tujuh kilometer. Dia berkeinginan, sepanjang pantai Kota Cirebon dipenuhi dengan tanaman mangrove.

‘’Selain bermanfaat untuk ekosistem, tanaman mangrove juga bisa dikembangkan untuk pemanfaatan lainnya,’’ kata Eti.

Untuk itu, Eti menyambut baik keinginan dari Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Imas Masriah, untuk membuat kawasan ekowisata di areal Kejawanan. Pemkot Cirebon pun akan berupaya untuk membantu, khususnya dari segi aturannya.

‘’Kalau memang dibutuhkan Detail Engineering Design (DED), kita juga akan bantu,’’ kata Eti.

Eti pun optimistis, keberadaan ekowisata mangrove akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. Namun, dia juga berpesan agar masyarakat bisa bersama-sama menjaga keberadaan hutan mangrove.

Sementara itu, Kepala PPN Kejawanan, Imas Masriah, menyebutkan, pihaknya mempunyai sejumlah area yakni, area existing yang luasnya 19 hektare, area pengembangan bagian barat yang luasnya 30 hektare, dan area pengembangan di bagian timur yang luasnya 25 hektare. Imas mengatakan, untuk untuk area existing, berdasarkan masterplan 2009, menjadi kawasan pengembangan kolam pelabuhan kedua. Namun, mereka akan mereview masterplan tersebut dan akan membuatnya menjadi kawasan ekowisata di Kota Cirebon.

Setelah DED jadi, maka ekowisata mangrove akan segera dibangun di lokasi tersebut. Ditargetkan DED tersebut sudah selesai pada 2020 sehingga pembangunan ekowisata bisa segera dimulai.

‘’Kawasan ekowisata ditargetkan selesai selama lima tahun,’’ kata Imas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement