Kamis 25 Jul 2019 17:53 WIB

Ratusan Tangki Air Disalurkan ke Desa-Desa Kekeringan

Jumlah desa yang terkena dampak kekeringan akan terus bertambah.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan jatah saat penyaluran air bersih.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan jatah saat penyaluran air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Ratusan tangki air bersih sejauh ini telah disalurkan ke desa-desa yang mengalami dampak kekeringan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hingga saat ini, sudah 198 tangki air berkapasitas 5.000 liter per tangki yang disalurkan ke desa-desa terdampak kekeringan. Sedangkan di Kabupaten Cilacap, sudah sebanyak 109 tangki.

''Prinsipnya kami akan terus melakukan droping air pada desa-desa yang terdampak kekeringan, sehingga mereka tidak terlalu kesulitan mendapatkan air,'' jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Ariono Poerwanto.

Ia menyebutkan, anggaran yang dikelola BPBD Banyumas untuk melaksanakan droping air bersih, sejauh ini masih mencukupi. Dalam APBD 2019, anggaran yang dialokasikan cukup untuk melakukan droping air sebanyak 1.000 tangki. ''Jadi anggaran yang terpakai baru sekitar 20 persennya.''

Meski demikian dia memperkirakan, jumlah desa yang akan terkena dampak kekeringan akan terus bertambah. Dengan demikian, frekuensi pengiriman air bersih ke desa-desa terdampak juga akan semakin meningkat.

Menurutnya, untuk saat ini ada sebanyak 22 desa yang ssecara rutin mendapat pasokan bantuan air bersih. Desa-desa tersebut tersebar di 12 wilayah kecamatan, antara lain Kecamatan Patikraja, Sumpiuh, Karanglewas, Rawalo, Kalibagor, Jatilawang, Purwojati, Cilongok, Tambak, Kebasen, Gumelar, dan Somagede.

Sedangkan wilayah yang terbanyak mendapatkan pasokan air bersih, berada di wilayah Kecamatan Sumpiuh. ''Di wilayah kecamatan ini, ada 5 desa yang sudah mengalami kesulitan air bersih dan mendapat pasokan air bersih,'' katanya.

Adappun jumlah jiwa yang sudah terlayani pasokan air bersih ini, secara keseluruhan ada sebanyak 22.722 jiwa. Sementara di Kabupaten Cilacap, Kepala BPBD Cilacap Tri Komara menyatalkan, jumlah desa yang terdampak kekeringan dan mendapat pasokan air bersih, ada sebanyak 29 desa.

Desa-desa tersebut tersebar di 12 wilayah kecamatan, dengan jumlah warga sebanyak 38.367 jiwa yang terlayani. Ia menyebutklan, wilayah Kabupaten Cilacap memang menjadi wilayah yang cukup terdampak akibat kemarau. ''Data BNPB menyebutkan, Kabupaten Cilacap menduduki urutan nomor empat sebagai wilayah paling terdampak kekeringan,'' katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, pihaknya telah melakukan pengiriman air bersih sebanyak 109 tangki. Pasokan air tersebut tidak hanya berasal dari BPBD, namun juga bantuan dari pihak lain yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan BPBD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement