REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Harapan Permata Hati Kita (Yakita) Addiction Treatment and Recovery Community Center Haryuni angkat bicara mengenai fenomena artis pemakai narkoba. Ia mengatakan kebanyakan artis tersandung narkoba karena mereka belum mendapatkan informasi atau edukasi yang baik.
"Pemahaman mereka (artis) yang tertangkap kasus narkoba dan dampak yang ditimbulkannya belum baik. Mereka mendapatkan informasi yang sesat bahwa dengan mengonsumsi narkoba bisa untuk stamina," kata Haryuni saat dihubungi pada Kamis (25/7).
Menurut dia, jika seseorang sudah kecanduan narkoba maka ia akan bersikap manipulatif. Apapun bisa dipakai dengan dalih untuk pembenaran.
"Teman-teman artis susah kalau diedukasi. Kalau sudah ketangkap baru kebakaran jenggot. Beberapa artis yang jadi ikon BNN ujungnya ketangkap karena narkoba," kata Haryuni.
Dia mengatakan saat ini tidak usah ada ikon, duta narkoba, atau sejenisnya apapun namanya. Sekarang ini yang dibutuhkan adalah figur yang betul-betul bersih dari narkoba, paham tentang narkoba, serta dampak yang ditimbulkan.
Menurut dia artis yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba dan pecandu narkoba seharusnya ditangkap untuk direhabilitasi, bukan dimasukkan penjara. "Saat ini terjadi yang punya uang dibebaskan sedangkan yang tidak punya uang lanjut penjara. Seharusnya yang dibebaskan itu juga direhabilitasi," kata Haryuni.
Ia menjelaskan bahwa korban penyalahgunaan narkoba adalah orang sakit adiksi narkoba dan harus dipulihkan atau direhabilitasi. Jenis narkoba apapun, kata dia, akan merusak empat aspek kehidupan manusia yaitu fisik, mental, emosional, dan spiritual.