Rabu 24 Jul 2019 10:54 WIB

Kembangkan Sektor Wisata, Kota Batu Diganjar Penghargaan

Pemkot Batu meraih Indonesia's Attractiveness Award 2019.

Walikota Batu Dewanti Rumpoko (kanan) saat menerima penghargaan Platinum katagori Kota Pariwisata dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo (kiri) dalam Indonesia's Attractiveness Award di Hotel Pullman, Jakarta pada Selasa (23/07).
Foto: Dok. Ist
Walikota Batu Dewanti Rumpoko (kanan) saat menerima penghargaan Platinum katagori Kota Pariwisata dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo (kiri) dalam Indonesia's Attractiveness Award di Hotel Pullman, Jakarta pada Selasa (23/07).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Batu, Jawa Timur dalam menciptakan berbagai inovasi di bidang sektor pariwisata diganjar Penghargaan Indonesia's Attractiveness Award 2019 yang diberikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo.

Penghargaan ini diberikan Eko kepada Walikota Batu Dewanti Rumpoko dalam acara Indonesia's Attractiveness Award di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (23/07). Dewanti Rumpoko mengucapkan syukur karena Kota Batu yang 'baru' berusia 18 Tahun sudah memiliki perkembangan sektor pariwisata signifikan hingga diakui oleh tingkat Nasional.

“Ini menjadi hal luar biasa, terima kasih mudah-mudahan ini bisa menjadikan kita lebih semangat untuk memajukan pariwisata di Kota Batu sehingga masyarakat pun bisa lebih sejahtera," ujar Dewanti.

Dewanti menambahkan, inovasi lain di sektor pariwisata yang siap mencuri perhatian adalah pembangunan kereta gantung yang nantinya akan menjadi moda transportasi baru bagi masyarakat Kota Batu dan juga para wisatawan yang datang. Rencananya, kata dia, pembangunan kereta gantung tersebut bakal dilakukan dua tahap.

Tahap pertama, panjangnya sekitar 8 kilometer dengan stasiun pertama ada di Desa Pendem sampai Panderman Hill di Desa Oro-oro ombo. Sementara itu ada tiga stasiun pemberhentian, di Desa Tlekung, Desa Oro-oro Ombo, dan di sekitar Panderman Hill, dengan rute bolak balik atau pulang pergi. Lalu , tahap kedua diteruskan sampai Alun-alun Batu, terus ke Selecta di Kecamatan Bumiaji.

Dewanti menambahkan, pembangunan kereta gantung tersebut, selain bisa memajukan sektor pariwisata, juga bisa memecah kemacetan yang terjadi di Kota Batu. “Setiap tahunnya kunjungan wisatawan di Kota Batu selalu mengalami peningkatan. Terakhir tahun 2019 tercatat 5,6 juta wisatawan berkunjung ke Kota Batu, sehingga kita harus melakukan inovasi baru dan kereta gantung inilah solusi yang tepat sebagai moda transportasi wisatawan juga untuk mengurangi kemacetan,” ujarnya.

Selain sektor pariwisata, Kota Batu juga berinovasi dalam berbagai hal seperti bidang investasi, pelayanan publik, dan infrastruktur. Doa Pada sektor investasi, kata dia, fokus Pemkot Batu adalah mengembangkan sektor wisata seperti penambahan berbagai wahana. Kemudian, masih menurut Dewanti, jajarannya fokus kepada pelayanan publik.

"Kami sedang mempersiapkan untuk pembangunan mall pelanyanan publik dan pada bidang insfrastruktur akan terus dikembangkan seperti pembangunan jalan dan moda transportasi sehingga mampu menggerakkan masyarakat komponen tahap bawah bisa majur taraf ekonominya," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement