REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengungkapkan, pihaknya akan terus berupaya membenahi akses jalan raya menuju Kota Sawahlunto, Sumatra Barat. Seperti diketahui, kota tersebut pada awal Juli ini ikut mengangkat nama Indonesia di level dunia. Hal itu sejak Ombilin Coal Mining di Sawahlunto ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia versi UNESCO.
Nasrul menyebut, dengan status itu, Sawahlunto diprediksi akan mendapat banyak kunjungan dari wisatawan, baik nasional maupun mancanegara. Ia pun ingin akses menuju Kota Arang tersebut diperbaiki.
Harapannya, jalan menuju Sawahlunto dinaikkan statusnya menjadi jalan nasional. Hal itu supaya dana perbaikannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau disetujui kita bisa mengajukan usulan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan memperlebar ruas jalan, agar akses ke Sawahlunto lancar," kata Nasrul, Jumat (19/7).
Kereta Api Mak Itam salah satu warisan budaya dunia Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.
Saat ini kata Nasrul jalan menuju Sawahlunto berstatus jalan provinsi. Sementara pembenahan akan dilakukan oleh Pemprov Sumbar. Dan itu menurut Nasrul sudah ada di dalam anggaran pemeliharaan provinsi.
Namun karena statusnya sudah menjadi warisan dunia Unesco kata Nasrul sebaiknya pengelolaan juga dari anggaran pemerintah pusat.
Nasrul menambahkan, penobatan Sawahlunto menjadi warisan dunia akan memberi dampak besar buat Kota Sawahlunto dan Provinsi Sumatera Barat. Terutama dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya tarik pariwisata. Untuk menyambut hal tersebut, Nasrul berpendapat Pemprov dan Pemkab bersiap agar wisatawan yang berkunjung merasakan kenyamanan.
Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto tidak hanya di wilayah Kota Sawahlunto. Tapi juga meliputi Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan Pemkot juga akan bekerja sama dengan semua Pemkab dan Pemko yang wilayahnya termaktub ke dalam Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto. Deri berharap semua Pemkot dan Pemkab siap secara dokumen dan komitmen untuk menjadi bagian dari pengelolaan warisan dunia tersebut.
"Secara teknis kami sudah siap, namun tidak bisa bergerak sendiri untuk pengelolaan kota warisan budaya dunia ini, harus didukung oleh Pemprov dan Pemerintah Pusat," ujar Deri.