Selasa 16 Jul 2019 12:33 WIB

Gempa Bali Akibatkan Kerusakan Sejumlah Bangunan di Jembrana

Sejumlah bangunan di Kab Jembrana, Bali rusak setelah diguncang gempa pada Selasa.

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi magnitudo 5,8 yang mengguncang Provinsi Bali pada Selasa (16/7) menyebabkan sejumlah bangunan di Kabupaten Jembrana mengalami kerusakan. Sebelumnya BMKG merilis gempa tersebut berkekuatan 6,0 SR.

"Laporan dari lapangan, genting bangunan berjatuhan dan kaca pecah," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Genting berjatuhan di beberapa rumah/kantor dan kaca pecah di kantor BBMKG Wil. III, Pura Loka Natha, SD 8 Ungasan, SDN 1 Kutuh, SMPN 2 Kuta Selatan, dan gapura pintu masuk ITDC Nusa Dua. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Gempa dirasakan di daerah Badung V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, dan beberapa orang diluar rumah).

Selain itu, gempa dirasakan juga di Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah), Jember dan Lumajang II- III MMI.

Hingga pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sembilan kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 3,2 dan magnitudo terkecil 2,4. Gempa bumi dengan pusat di selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara itu, berdasarkan kedalaman hiposenternya, merupakan gempa berkedalaman menengah diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

Hasil analisis mekanisme gempa menunjukkan bahwa gempa dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement