REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) ingin agar panitia seleksi calon pimpinan (pansel capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hanya berkonsultasi kepada Polri dan Kejaksaan, tetapi juga ke DPR. Oleh karena itu,Bamsoet mengundang pansel capim KPK untuk datang ke DPR.
"Kami mengundang pansel untuk datang juga ke Komisi III jangan hanya yang dikunjungi Polri, Kejaksaan dan KPK. Harus juga mendatangi DPR dalam arti komisi III," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).
Bamsoet mengatakan hal tersebut perlu dilakukan agar pansel menerima masukan-masukan yang bagus. Sehingga nantinya nama-nama capim hasil seleksi pansel yang dikirim ke DPR memiliki kualitas yang baik.
"Pada akhirnya 10 nama itu kan akan ke komisi III dan dipilih menjadi lima. Mana tahu kan ada masukan yang bagus kan selama ini kita jadi mitra KPK," ujarnya.
Ia berpandangan pansel capim KPK harus membuat terobosan dalam seleksi kali ini, salah satunya dengan meminta masukan dari komisi III. DPR sangat terbuka terkait hal itu.
"Kita membuka diri kalau pansel mau datang mendengarkan masukan-masukan selama ini kita bermitra dengan KPK, dalam hal ini komisi III, barang kali bagus juga tanpa ada upaya mempengaruhi," tutur Bamsoet.
Menurutnya imbauan tersebut tidak hanya berlaku untuk pansel KPK, tetapi juga kepada seluruh pansel. Ia memastikan tidak ada aturan yang melarang pansel mendatangi komisi yang memilih capim tersebut.
"Saya berharap pansel-pansel lain juga begitu kalau ada ke mitra-mitra lain, misalnya pansel apa ke komisi XI atau komisi II, kan bagus sehingga pengetahuan pansel ini terhadap orang yang akan mereka seleksi dan mereka siapkan untuk memimpin lembaga yang sedang mereka seleksi ini lebih komprehensif pengetahuannya gitu," jelasnya.