Kamis 11 Jul 2019 04:20 WIB

Guru Harus Jadi Contoh dalam Pendidikan Pancasila

Guru harus bisa menyisipkan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajarannya.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolanda
Guru (tengah)  berinteraksi pada kegiatan  belajar mengajar di Sd Negeri 1, daan Mogot, Tangerang, banten, Selasa  (2/9).
Foto: ANTARA/LUcky R
Guru (tengah) berinteraksi pada kegiatan belajar mengajar di Sd Negeri 1, daan Mogot, Tangerang, banten, Selasa (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim mengatakan yang penting dalam pendidikan Pancasila adalah guru memberi contoh yang baik untuk peserta didik. Tidak hanya guru, pejabat dan pemangku kepentingan juga harus bisa mencontohkan nilai-nilai Pancasila. 

"Yang lebih penting adalah, para pejabat dan pemangku kewenangan terlebih dahulu memberi contoh dan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan meminta berketuhanan tapi pejabatnya tak beribadah, meminta berkemanusiaan tapi pejabatnya tak memanusiakan rakyatnya," kata Ramli, Rabu (10/7). 

Ia mengatkaan, dalam lima sila untuk diterapkan dalam pendidikan di sekolah memang terlalu umum. Oleh karena itu, apabila ingin dimasukkan ke dalam pendidikan formal, perlu diturunkan dalam bentuk implementasi sehari-hari. 

"Jika perlu, setiap pelanggaran atas butir-butir itu diberi sanksi dan setiap pelaksanaan diberi reward," kata dia. 

Selain itu, yang penting dalam pendidikan Pancasila adalah tidak hanya guru PPKN yang bertanggungjawab. Namun, seluruh guru harus bisa menyisipkan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajarannya. 

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ingin menyempurnakan pendidikan Pancasila yang ada. Saat ini, pendidikan Pancasila dinilai kurang efektif karena hanya menjadi bagian dari PPKN dan terlalu banyak memberikan pengetahuan tanpa implementasi yang nyata dalam kehidupan. 

"Di lapangan ada masalah yaitu semakin kurang terakomodasinya inti dari pelajaran Pancasila itu sendiri. Sehingga, ada kecenderungan pembelajarannya lebih pada pengetahuan bukan kepada pembentukan sikap dan penanaman Pancasila," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy saat peluncuran program penanaman nilai Pancasila sebagai wahana pembangunan watak bangsa, di Kantor Kemendikbud, Rabu (10/7).  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement