REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang warga di Kecamatan/Kabupaten Sukabumi dilaporkan meninggal dunia akibat dibacok geng motor. Korban dianiaya anggota geng motor pada Sabtu (6/7) malam.
Selain menyebabkan seorang warga meninggal, aksi geng motor ini menyebabkan Kapolsek Cibereum Polres Sukabumi Kota Iptu Arif Sapta Raharja terluka pada bagian kepala. Luka yang dialami kapolsek disebabkan anggota geng motor melakukan perlawanan ketika akan ditangkap.
Data dari Polres Sukabumi Kota menyebutkan, korban yang meninggal dunia adalah Acep Abdurahman alias Bulan (22 tahun) warga Desa Parungseah, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Korban mengalami luka bacok pada sejumlah bagian tubuh dan sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Penyerangan terhadap korban dilakukan ketika ia yang berboncengan dengan temannya melintas Jalan Bhayangkara Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh. Tiba-tiba ada sekelompok orang dengan mengendarai motor dari arah belakang melempar gir motor dan mengenai punggung saksi dan ketika terjatuh para pelaku melakukan pembacokan.
"Korban geng motor meninggal," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan Rabu (10/7). Sementara polisi telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus tersebut.
Menurut Susatyo, upaya penangkapan terhadap pelaku kekerasan geng motor ini awalnya dilakukan Kapolsek Cibereum Polres Sukabumi Kota Iptu Arif Sapta Raharja yang tengah melakukan patroli. Namun, saat akan ditangkap pelaku melakukan perlawanan dengan menabrakan sepeda motor kepada kapolsek.
Sehingga kata Susatyo, kapolsek mengalami luka pada bagian kepala. Atas keberaniannya menangkap pelaku seorang diri maka Polres Sukabumi Kota memberikan penghargaan khusus kepada kapolsek.
Susatyo menuturkan, ke depan polres akan berupaya maksimal mengatasi masalah geng motor. Sehingga kasus penganiayaan serupa bisa dicegah dan tidak terjadi lagi.
Salah satu tersangka geng motor yang ditangkap adalah Su alias Strong (23) warga Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Dari tangan tersangka diamankan satu bilah senjata tajam jenis golok dengan panjang kurang lebih 57 centimeter.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot mendukung langkah kepolisian yang melakukan respon cepat dalam menghadapi aksi geng motor. "Kami mendukung upaya tersebut agar kondisi kota tetap aman dan kondusif," kata dia.
Fahmi menerangkan, sebenarnya geng motor di Sukabumi sudah dibubarkan. Dengan munculnya kembali aksi anggota geng motor akan menjadi perhatian pemerintah untuk menanganinya bersama aparat kepolisian.