REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Humas PAM Jaya, Linda Nurhandayani mengatakan, pasokan air bersih perpiaan di Jakarta masih dalam tingkat aman pada musim kemarau ini. Ia mengatakan, Waduk Juanda Jatiluhur menjadi salah satu sumber air baku terbesar PAM Jaya.
"Untuk ketersediaan pasokan air perpipaan di Jakarta saat ini masih pada level aman," ujar Linda melalui keterangan tertulis, Selasa (9/7).
Linda menjelaskan, level ketinggian air di Jatiluhur sekitar 81 persen yang menandakan level aman. Kemudian untuk sumber-sumber air baku yang berasal dari Jakarta seperti Kali Krukut dan Cengkareng Drain saat ini masih sesuai yang dibutuhkan.
Selain itu, lanjut Linda, air curah dari Tangerang pun masih relatif sesuai target yang diharapkan. Linda mengatakan, saat ini PAM Jaya masih berupaya memperluas layanan air bersih khususnya di wilayah-wilayah yang belum dilayani air perpipaan.
Perluasan layanan air bersih itu tentu membutuhkan sumber air baku tambahan dan beberapa instalasi yang akan menyuplai ke wilayah tersebut. Menurut Linda, pada 2019 ini PAM Jaya sedang membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) Hutan Kota yang akan mengaliri sebagian wilayah di Jakarta Utara dan Barat.
Selain itu ada beberapa sumber air baku lain di Jakarta yang saat ini sedang dipelajari oleh tim teknis. Sumber air baku yang dapat menjadi alternatif seperti Kali Mookevart dan Kali Pesanggrahan.
"PAM Jaya selalu perbarui informasi dan komunikasi dengan Pemprov terkait kondisi pelayanan air bersih bagi masyarakat Jakarta," kata dia.
Linda menambahkan, PAM JAYA bersama PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta menyiapkan sejumlah mobil tanki untuk keadaan darurat. Sementara total mobil tanki yang siaga ada 26 terdiri dari PAM Jaya lima tanki, Aetra enam tanki, dan Palyja lima tanki.