REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG— Halaqah dan Silaturahim Nasional (Silatnas) ke-8 Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA-IPNU) menghasilkan sejumlah rekomendasi penting.
Presidium MA-IPNU, Hilmi Muhammadiyah, menjelaskan para alumni menyerukan pentingnya mempromosikan moderasi Islam yang ramah, toleran, mengedepankan dialog dengan seluruh elemen bangsa.
Dalam konteks bangsa Indonesia, kata dia, perlunya mempromosikan Islam yang damai bagi seisi alam dengan landasan Trilogi Ukhuwah yaitu ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia)
Dia mengatakan, merujuk pada semangat di atas, pihaknya meminta Presiden Jokowi memperhatikan kader muda dan yang jelas ideologi kebangsaan ke-Indonesiaan dalam bingkai NKRI dalam penyusunan kabinet.
Menurut Hilmi, pihaknya telah menyiapkan kader IPNU terbaik untuk didistribusikan sebagai pembantu pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. “Kami merekomendasikan kader-kader muda alumni IPNU untuk membantu kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin sesuai bidang dan Profesionalitas masing-masing,” tutur dia.
Dia menjelaskan, alasan yang mendasari adalah bahwa warga NU khususnya IPNU selama telah teruji kepemimpinan nasionalnya dan selalu terdepan dalam mempromosikan berdirinya negara Indoensia yang ramah dan toleran dalam rangka tegaknya NKRI. “Selain itu dalam masa Pilpres 2019 kemarin, beberapa survei nasional menyatakan bahwa suara warga nahdliyyin bulat mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Halaqah yang berlangsung 7-8 Juli 2019 Gedung Negara, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, dihadiri ratusan alumni IPNU dari berbagai daerah. Di antara alumni IPNU itu adalah Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini, Wakil Ketua MUI KH Zainut Tauhid Saadi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati Blora Jateng Arif Rohman, dan Deputi Kepemudaan Kemenpora Asrorun Niam Sholeh.