Sabtu 06 Jul 2019 05:41 WIB

Sohibul Iman Ungkap 4 Penyakit Kronis Politik di Indonesia

Sohibul berharap, empat penyakit itu dapat segera diatasi secara bersama-sama

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden PKS - Sohibul Iman
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden PKS - Sohibul Iman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman mengungkapkan permasalahan dalam panggung perpolitikan di Indonesia. Menurutnya, terdapat empat permasalahan (penyakit) yang sudah kronis. "Pertama, politik berbiaya tinggi," kata Sohibul dalam sambutannya di acara halalbihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).

Sohibul mengatakan, berbiaya tinggi menyebabkan peluang untuk menjadi pemimpin hanya dimiliki orang yang memiliki uang. Padahal, dia menyebut, orang tersebut belum tentu memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni.

Baca Juga

"Saya kira orang yang berintegritas tapi tak punya isi tas tidak bisa menjawab (terlibat) sirkulasi kepemimpinan nasional," ucapnya.

Kedua, yakni munculnya oligarki politik yang diakibatkan mahalnya biaya politik (high cost politics). Dia menjelaskan, pemodal turut terlibat dalam membiayai sesorang agar dapat berkuasa.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu berpendapat, oligarki politik sangat berbahaya. Sebab, sekelompok orang yang memiliki modal akan mengontrol arah perpolitikan Indonesia kedepan. "Ketiga, terjadi yang saya sebut sebagai interlocking politik (politik saling mengunci, Red) karena basisnya pada oligarki," ucapnya.

Hal itu akan menutup komunikasi tanpa ada keterbukaan dalam memajukan bangsa Indonesia. Karena, setiap pemimpin yang dibiayai akan mengikuti komando atau perintah dari pemilik modal.

"Keempat, adanya politik yang insoliutif. Politik yang berputar-putar pada dirinya sendiri, begitu ruyung dan begitu gaduh," ucapnya.

Politik tersebut, lanjut Sohibul, tidak memberikan manfaat yang jelas bagi masyarakat. Bahkan, dia menyebut, tak ada dampak, baik pada sektor ekonomi, kesejahteraan masyarakat, maupun perbaikan struktur sosial.

Kedepannya, dia berharap, empat penyakit itu dapat segera diatasi secara bersama-sama. "Penyakit ini perlu menjadi bahan perenungan bagi kita bersama bagaimana perpolitikan kita kedepan menjadi lebih baik," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement