REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri mengikuti pembekalan untuk menghadapi sertifikasi sistem basis data. Caranya, mereka mengikuti workshop yang diselenggarakan di STMIK Nusa Mandiri Kampus Cengkareng, Jalan Kamal Raya nomor 18, Ring Road Barang, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (25/6).
Workshop tersebut diikuti oleh 122 mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Jakarta dengan nara sumber Sifa Fauziah Mkom.
“Workshop ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa dan mahasiswi STMIK Nusa Mandiri yang akan menghadapi ujian sertifikasi sistem basis data untuk mendapatkan gelar master disertifikasi sistem basis data,” ujar Sukmawati, kepala Program Studi (Prodi) Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri.
Ia menambahkan, sertifikasi sistem basis data bermanfaat bagi mahasiswa untuk menunjang pengembangan karir di dunia kerja nantinya. Selain itu, sertifikat yang diperoleh dari sertifikasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa sudah dinyatakan berkompeten dan menguasai suatu bidang keahlian.
“Di era industri 4.0 saat ini, hampir seluruh kantor dan industri mensyaratkan calon karyawannya memiliki fokus keahlian tertentu. Karena itu, kini mahasiswa di universitas manapun harus memiliki sertifikasi keahlian sebelum mereka lulus dan terjun langsung ke dunia kerja,” jelas Sukmawati dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/7).
Lebih lanjut Sukmawati memaparkan, dari latar belakang pentingnya sertifikat kompetensi di era ini, STMIK Nusa Mandiri mulai gencar menyelenggarakan sertifikasi-sertifikasi sesuai dengan program studi yang ada di STMIK Nusa Mandiri.
“STMIK Nusa Mandiri terus berupaya menyelenggarakan sertifikasi-sertifikasi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa berdasarkan program studi yang ada di STMIK Nusa Mandiri saat ini dengan menggandeng lembaga-lembaga sertifikasi yang ada di Indonesia,” papar Sukmawati.
Pada akhir penjelasannya Sukmawati mengatakan, STMIK Nusa Mandiri selain ingin menciptakan lulusan yang kuat dalam segi intelektual, juga memiliki keahlian yang memang diakui secara nasional maupun internasional.