Rabu 03 Jul 2019 19:14 WIB

Dokter: Idap Skizofrenia, SM tak Kehilangan Fungsi Kehidupan

SM yang menjadi tersangka penodaan agama mengidap skizofrenia paranoia.

Video viral wanita disebut bawa anjing ke masjid.
Foto: Youtube
Video viral wanita disebut bawa anjing ke masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kejiwaan Lahargo Kembaren menjelaskan, pengidap skizofrenia tak kehilangan fungsi kehidupannya. Hal itu ia sampaikan terkait gangguan jiwa yang dialami oleh SM (52 tahun) yang telah ditetapkan sebagai tersangka penodaan agama karena membawa anjing ke dalam Masjid al-Munawaroh, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Masih banyak fungsi kehidupan yang masih bisa dia kerjakan," ujar Lahargo di Rumah Sakit Bhayangkara Kramatjati, Rabu (3/7).

Baca Juga

Menurut Lahargo, yang juga kepala instalasi rehabilitasi psikososial di Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi di Bogor, Jawa Barat, itu, kondisi tersangka masih normal sehingga fase akutnya muncul. Itulah sebabnya SM bisa menyetir mobil ke masjid yang ia duga menjadi tempat pernikahan suaminya dengan perempuan Muslim.

"Orang yang mengalami skizofrenia baru mengalami berbagai gejala-gejala yang mengganggu produktivitasnya sehari-hari ketika terjadi fase akut," kata Lahargo.

Gejala-gejala tersebut, menurut Lahargo, adalah halusinasi, waham, emosi yang tidak terkendali, dan proses komunikasi yang tidak baik. Dalam kasus ini, SM meyakini suaminya berpindah keyakinan dan akan menikah lagi di Masjid al-Munawaroh.

Lahargo mengatakan, gangguan kejiwaan ini bisa disembuhkan, salah satunya melalui terapi medis. Tujuan terapi medis adalah memulihkan kembali pengidap gangguan jiwa sehingga bisa kembali normal.

"Orang dengan gangguan jiwa yang tadinya menjadi beban di keluarga bisa berbalik menjadi tulang punggung keluarga," ujar Lahargo.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polri Tingkat I Brigjen Musyafak mengatakan, SM diketahui mengidap skizofrenia tipe paranoid. Informasi tersebut diperoleh dari keterangan dokter yang pernah merawat SM sejak 2013.

"Saudari SM ini dulu dirawat jalan karena menolak untuk menjalani rawat inap, rawat jalan pun terkadang kontrol, terkadang tidak. Diberi obat pun kadang juga tidak diminum," ungkap Musyafak kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/7).

Kasus penodaan agama yang melibatkan SM tersebar luas melalui video yang beredar di media sosial. SM  tampak memasuki masjid tanpa melepas alas kaki sambil membawa anjing hitam. Ia berteriak-berteriak kepada orang di dalam masjid.

Dalam video itu, perempuan tersebut berdebat dengan penjaga masjid yang memintanya agar menaruh anjing di luar masjid. Alih-alih mengikuti permintaan penjaga masjid, ia justru menurunkan anjing yang digendongnya ke lantai.

Seketika itu juga, anjingnya berkeliaran keliling masjid. Sementara itu, SM dan penjaga masjid terlibat perkelahian kecil. Belakangan diketahui kalau perempuan non-Muslim itu sedang mencari suaminya yang ia duga akan menikah di masjid tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement