Rabu 03 Jul 2019 16:21 WIB

Khofifah Bantah Beri Rekomendasi ke Romi

Khofifah mengaku hanya meneruskan pesan Kiai Asep soal pelantikan Haris.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninggalkan ruangan usai sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (3/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninggalkan ruangan usai sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan tak pernah memberikan rekomendasi kepada mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi agar Haris Hasanuddin dijadikan sebagai Kepala Kantor Wilayah (KaKanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur.

Hal tersebut Khofifah sampaikan dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Gresik Muafaq Wirahadi di Pengadilan Tipikor Jakarta , Rabu (3/7) hari ini,

Awalnya, Jaksa KPK Abdul Basir menanyakan apakah Khofifah pernah merekomendasikan nama Haris kepada Romi.   "Tidak (pernah merekomendasikan Haris Hasanuddin sebagai KaKanwil Kemenag Jatim)," jawab Khofifah di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (3/7).

Baca juga, KPK Panggil Staf Pribadi Romi.

Namun, sambung Khofifah, ia tak menampik bila pernah menanyakan kelanjutan dari pelantikan Haris Hasanuddin sebagai KaKanwil Kemenag di Jatim kepada Romi.

Hal tersebut ia lakukan lantaran menyampaikan pesan dari pengasuh Pondok Pesantren di Jatim, Kiai Asep Saifuddin Halim.  

"Ada WA di awal Februari. isinya meminta saya hadir pada kampanye 10 April. saya bilang ya Insya Allah saya akan hadir. Kemudian karena saya diminta oleh Kiai Asep menanyakan bahwa Pak Haris sesunggungnya sudah selesai dan kenapa tidak dilantik. saya diminta tanya," jelas Khofifah.

Mendengar jawaban Khofifah, Jaksa Basir mengonfirmasi apakah ada intervensi atau memberikan rekomendasi dari Khofifah untuk calon Kakanwil khususnya di Provinsi Jawa Timur. "Pengusulan Haris ke Romi atas desakan Anda dan Kiai Asep. Betul ini?" tanya Jaksa Abdul Basir.

"Tidak," jawab Khofifah.

Khofifah menjelaskan, maksud dari Kiai Asep hanya sebatas menanyakan kelanjutan dari proses pemilihan tersebut. Ini mengingat, Haris telah terpilih namun belum dilantik. Sehingga, ketika melakukan percakapan dengan Romi, Khofifah menyampaikan pesan Kiai Asep yang takut nantinya proses pelantikan dari Haris "masuk angin".

"Kebetulan mas Romi WA, jadi saya jawab di WA itu 'awas kanginan' (masuk angin)," ujar Khofifah.

Dalam persidangan, Khofifah  mengaku juga tak sering melakukan pertemuan dengan Romi. Menurut Khofifah, ia pernah bertemu dengan Romi saat ia dilantik menjadi Gubernur di Istana Negara pada 13 Februari 2019.

Khofifah juga menyampaikan dirinya tidak mengetahui secara persis bila Romi sering melakukan kunjungan ke Jawa Timur. Pasalnya, Khofifah bukan lagi bagian dari pengurus PPP. Saat ini Khofifah sudah bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). "Karena saya bukan pengurus partai (PPP). Pertemuan antar partai tidak tahu dan tidak mengikuti," ujar Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement