Selasa 25 Jun 2019 16:25 WIB

Mengenal Ular di Pojok Reptil Milik Steve Ewon

ular piton merupakan ular pembunuh yang bisa melumpuhkan kambing dan manusia

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Steve Ewon, pawang ular asal Cisarua, Kabupaten Bandung Barat tengah menunjukan beberapa ular sanca kembang yang berada di pojok reptil yang dikelolanya. Pojok reptil menjadi tempat edukasi tentang mengenal ular, Selasa (25/6).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Steve Ewon, pawang ular asal Cisarua, Kabupaten Bandung Barat tengah menunjukan beberapa ular sanca kembang yang berada di pojok reptil yang dikelolanya. Pojok reptil menjadi tempat edukasi tentang mengenal ular, Selasa (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Terlahir dari keluarga yang mencintai hewan reptil jenis ular, Steve Ewon menjadi salah satu pawang sekaligus pecinta ular yang dikenal masyarakat di seluruh Indonesia. Salah satu yang membuat dirinya populer diantaranya karena pernah tampil di televisi swasta membicarakan tentang ular.

Dikediamannya saat ini di Cisarua, Bandung Barat, ia memelihara 12 ekor ular piton atau sanca kembang, kelelawar dan dua ekor ular kobra. Semua hewan tersebut disimpan dalam kandang di area yang dinamai pojok reptil. Tempat yang biasa digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang ular.

Kedua belas ular piton tersebut dinamai diantaranya Denok, Ciyung, Haciko, Andre dan Bona. Ia sengaja menamai ular-ular tersebut agar bisa lebih mengenal satu persatu. Kemudian lebih memudahkan untuk perawatan dan pemberian makan seminggu sekali yaitu ayam 30 kg untuk satu ular.

Ia mengaku tertarik dan senang memelihara ular ditambah lingkungan keluarganya di Cirebon dulu senang dengan ular. Hal itu turut mempengaruhi dirinya berkecimpung di dunia pecinta ular. Dirinya pun mengaku sejak 2002 mulai memelihara ular.

"Keluarga dan saudara di Majalengka dan Cirebon senang berburu ular," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Selasa (25/6). Menurutnya, memelihara ular dilakukan sebagai upaya melestarikan keberadaannya.

Selama memelihara ular pun, ia mengungkapkan terus mempelajari teknik-teknik mengenal ular dan cara memelihara dan mengurusnya. Hal itu pula yang membuat seluruh ular yang dipeliharanya besar dan memiliki panjang rata-rata 4 meter.

"Banyak yang datang kesini dari anak-anak sekolah yang ingin belajar dan tahu soal ular. Warga disini juga sudah biasa, saya juga sering mengedukasi warga sekitar dan tidak ada yang risih," katanya. Steve mengatakan dua atau tiga tahun terakhir menata pojok reptil. 

photo
Steve Ewon, pawang ular asal Cisarua, Kabupaten Bandung Barat tengah menunjukan beberapa ular sanca kembang yang berada di pojok reptil yang dikelolanya. Pojok reptil menjadi tempat edukasi tentang mengenal ular, Selasa (25/6).

Ia bercerita jika ular piton merupakan ular pembunuh yang bisa melumpuhkan kambing dan manusia. Ular-ular yang berada di hutan sangat berbahaya termasuk ular yang jinak juga bisa menjadi berbahaya. 

"Sebenarnya (ular) tidak ada niat membunuh. Dia saat membelit itu ingin bergeser dan akhirnya bisa menyebabkan kematian. Bermain dengan ular walau jinak harus berhati-hati harus ada teman yang ahli dan mendampingi kalau tidak nanti takut membelit," katanya.

Steve mengatakan kebanyakan ular yang dipeliharanya diperoleh dari pemberian komunitas-komunitas. Sedangkan sebagiannya lagi diperoleh dari proses menemukan. "Kita kasih makan dan tempat ini jadi teritorialnya," ungkapnya. 

Ia mengatakan, masyarakat umum harus mengetahui tentang karakter ular yang berbahaya dan tidak. Menurutnya, dengan itu maka kita bisa menyikapi ketika menghadapi ular.  Dirinya mengatakan tiap orang melihat ular maka reaksi pertama yang dilakukan adalah ingin membunuhnya.

Menurutnya, jika melihat ular maka terlebih dahulu harus tenang termasuk saat digigit ular. Kemudian gunakan alat untuk menekan gigitan ular tersebut tidak menyebar ke seluruh tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement