Ahad 23 Jun 2019 11:57 WIB

Penambahan Jam Operasional LRT Palembang Kurang Sosialisasi

Warga Palembang dapat memanfaatkan LRT saat pergi dan pulang kerja.

Sejumlah penumpang bercengkerama di atas Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan Palembang.
Foto: Antara/Feny Selly
Sejumlah penumpang bercengkerama di atas Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan Palembang.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Penambahan jam operasional kereta layang ringan (Light Rail Transit.LRT) di Palembang, Sumatera Selatan, hingga malam hari dinilai kurang sosialisasi. Sejumlah warga Palembang mengatakan penambahan waktu pelayanan itu belum banyak diketahui masyarakat.

Mereka sebenarnya menyambut gembira adanya penambahan jam operasional pelayanan LRT dari sebelumnya maksimal hingga pukul 18.00 WIB menjadi pukul 20.30 WIB. "Saya baru tahu hari ini jam operasional LRT ditambah dari pagi pukul 05.00 WIB hingga malam hari pukul 20.30 WIB, padahal penambahan jam operasional sudah berlangsung sejak 7 Juni 2019," ujar Faskal salah seorang warga Palembang, Ahad (23/6).

Baca Juga

Penambahan jam operasional LRT merupakan kebijakan yang ditunggu masyarakat karena bisa memberikan keleluasaan dalam mengatur aktivitas dan memanfaatkan moda transportasi umum itu. Sejak dioperasikannya LRT pada Agustus 2018, dia dan teman-temannya hanya beberapa kali menggunakan kereta tersebut karena tidak bisa mendukung aktivitasnya secara maksimal.

"Sebagai karyawan salah satu perusahaan swasta di kota ini, saya biasanya memanfaatkan waktu pulang kerja di sore hari main ke rumah teman dan jalan-jalan ke mal, ketika pulang di malam hari LRT sudah tidak jalan lagi," ujarnya.

Dengan adanya penambahan operasional LRT hingga malam, ia bisa memanfaatkan moda transportasi umum pertama kali di Tanah Air itu pada saat pergi dan pulang kerja. Jam operasional LRT diharapkan ditambah sedikit lagi sekitar satu hingga dua jam atau disesuaikan dengan jam tutup mal karena ada tiga mal yang dilalui kereta tersebut yakni Palembang Square (PS) mal, Palembang Icon, dan Opi Mal Jakabaring.

Ia menilai tarif LRT cukup terjangkau yaitu, Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan pendek dan Rp 10.000 untuk perjalanan panjang ke stasiun akhir Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Sementara sebelumnya, Manajer Humas PT KAI Divisi Regional III Aida Suryani menjelaskan pihaknya menambah enam perjalanan LRT mulai 7 Juni 2019 untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan penambahan perjalanan diharapkan kesempatan masyarakat untuk menggunakan LRT sebagai alternatif transportasi umum dalam melakukan perjalanan dalam kota lebih luas dan jumlah penumpang meningkat sesuai dengan target bisnis.

"Biasanya hanya 52 perjalanan LRT dalam satu hari, kini menjadi 58 perjalanan dari pagi sekitar pukul 05.00 hingga 20.30 WIB," ujar Aida.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement