REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) menggelar peringatan 49 tahun wafatnya Presiden Soekarno pada Jumat (21/6). Kegiatan tersebut sekaligus dikemas dalam perayaan Halal Bi Halal dan diskusi publik.
Ketua Umum PA GMNI Ahmad Basarah mengatakan peringatan wafatnya Bung Karno perlu dilakukan demi menghargai jasa pahlawan. Menurutnya, peringatan wafat atau lahirnya Bung Karno masih diperingati hingga di pelosok daerah.
"Ini dalam rangka Juni sebagai bulan Bung Karno. Juni ini penting artinya bukan cuma bagi kalangan Sukarnois. Jasa dan amal shaleh beliau pada bangsa besar, setiap sudut negara selalu rayakan hari lahir dan wafat beliau," katanya dalam sambutan pada kegiatan tersebut.
Wasekjen PDIP tersebut menekankan peran Bung Karno wajib selalu diingat. Salah satu jasanya yaitu melahirkan dasar negara Indonesia berupa Pancasila. "Bung Karno torehkan tinta emas dalam pembentukan negara dengan tawarkan dasar negara di sidang BPUPKI yaitu Pancasila. Dan diterima seluruh anggota BPUPKI," ujar Wakil Ketua MPR RI itu.
Terpantau, ada sekitar 200 orang yang hadir dalam kegiatan yang dimulai pukul 18.00 WIB tersebut. Basarah menilai masyarakat yang hadir ingin menghargai jasa-jasa Bung Karno sehingga ingin mendoakan. "Insya Allah semua doa didengar. Kita doakan Soekarno dapat tempat terbaik di sisi Allah, diampunkan dosa dan diterima amal ibadahnya dan kita lanjutkan perjuangannya," ucapnya yang diaminkan oleh para hadirin.