REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Pramono Anung menyebut, Megawati Soekarnoputri hampir pasti akan dipilih kembali menjadi ketua umum dalam Kongres yang akan digelar pada 8-10 Agustus 2019 mendatang. Mega dipilih kembali lantaran dianggap mampu mempertahankan kemenangan PDI P.
"Tentunya dalam kongres nanti kemungkinan besar Bu Mega akan diminta bersedia untuk dipilih kembali menjadi ketua umum," kata Pramono di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Selasa (18/6).
Pramono menyebut, proses di dalam PDIP bersifat bottom-up atau dari kader ke atas, yang akan meminta Megawati menjadi ketua umum. Ia memprediksikan akan ada aklamasi untuk menyepakati Megawati kembali menjabat ketua umum.
"Pasti kalau melihat potensi dan juga indikasi karena kita menang pemilu legislatif dengan angka yang signifikan dan menang Pilpres kemungkinan besar akan aklamasi," kata Pramono.
Namun, peran Megawati akan dibantu jabatan baru dalam struktural PDIP yakni ketua harian atau wakil ketua umum. Menurut Pramono, ketua harian bakal menjalankan tugas sehari-hari di DPP Partai.
Meski mengakui ada beberapa nama, Pramono belum menyebut nama calon tertentu untuk menjadi ketua harian. Ia juga tak mau berspekulasi posisi ketua harian bakal diduduki oleh trah Soekarno, dalam hal ini putra Megawati, Prananda Prabowo atau Puan Maharani.
Menurut dia, nama - nama calon ketua harian itu akan diusulkan oleh daerah melalui Dewan Pimpinan Daerah atau cabang PDIP. "Dibahas di dalam usulan rapat konferda dan konferca, konferensi daerah dan konferensi cabang," ujarnya.
Penambahan posisi ketua harian sendiri, kata Pramono, akan melalui revisi AD/ART partai. Namun, kata dia, pembahasan AD ART itu bukan keputusan besar yang akan diselesaikan sekaligus dalam kongress PDIP di Bali pada Agustus mendatang.